-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
DIRGAHAYU BHAYANGKARA ke-79 - POLRI UNTUK MASYARAKAT
[getWidget results='3' label='comments' type='list']

Kenaikan Harga Cabai dan Gas Melon Picu Keluhan UMKM di Ngawi

Pedagang Pentol Corah Kurangi Porsi untuk Bertahan di Tengah Tekanan Biaya | Jumat 17 Januari 2025 | Foto : Kholis


GARDAJATIM.COM: Kenaikan harga bahan pokok dan kebutuhan dasar kembali menekan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Ngawi. 


Harga cabai rawit yang kini mencapai Rp 80.000 per kilogram, ditambah kenaikan harga elpiji 3 kilogram (gas melon) yang melonjak hingga Rp 22.000 di tingkat pengecer, membuat banyak UMKM mengeluh, Jumat (17/01/2025).


Salah satu pedagang pentol corah di Ngawi, yang enggan disebutkan namanya, mengaku kesulitan menyesuaikan biaya produksi dengan harga jual.


"Ya, kami sangat kelabakan dengan kenaikan harga cabai dan gas elpiji ini," ungkapnya.


Sebagai langkah penyesuaian, pedagang tersebut terpaksa mengurangi jumlah pentol corah yang dijual. 


Jika sebelumnya pelanggan mendapat 10 pentol seharga Rp 1.000, kini hanya mendapat 5 hingga 7 pentol untuk harga yang sama.


"Ini satu-satunya cara agar kami tidak merugi," jelasnya.


Kondisi ini mencerminkan beban berat yang dihadapi UMKM akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. 


Pelaku usaha berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga agar usaha kecil tetap bisa bertahan.


Pewarta : Kholis

Editor : Redaksi


Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar






Iklan layanan masyarakat