Komitmen Zero Halinar, Rutan Ponorogo Rutin Razia Blok Hunian Warga Binaan

Plt. Karutan Ponorogo, Jumadi didampingi jajaran saat melakukan penggeledahan di kamar hunian warga binaan dalam rangka razia rutin Zero Halinar, Rabu malam (14/5/2025).

GARDAJATIM.COM: Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo terus memperkuat komitmennya terhadap program Zero Halinar (handphone, pungutan liar, dan narkoba) melalui pelaksanaan razia rutin di blok hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Razia terbaru dilakukan pada Rabu malam (14/5/2025) mulai pukul 19.00 hingga 20.00 WIB dengan menyasar dua kamar, yakni D1 dan D2.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Rutan, Jumadi, serta melibatkan jajaran Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Kepala Subsi Pelayanan Tahanan, dan regu pengamanan.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang yang dilarang berada dalam kamar hunian, di antaranya dua korek api, tiga kartu remi, dua kaleng, dua paku, satu botol kaca, dan satu gelas berbahan stainless steel. Seluruh barang diamankan untuk didata dan dimusnahkan sesuai prosedur.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta mencegah masuknya barang-barang terlarang yang dapat mengganggu proses pembinaan,” ujar Jumadi.

Ia menambahkan bahwa razia dilakukan dengan pendekatan humanis, mengedepankan prosedur operasional standar, serta tanpa mengganggu hak-hak dasar warga binaan.

Selama razia berlangsung, tidak ditemukan perlawanan atau pelanggaran berat dari penghuni blok. Suasana tetap kondusif dan terkendali.

Rutan Ponorogo memastikan bahwa kegiatan penggeledahan akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari strategi deteksi dini dan implementasi penuh program Zero Halinar yang dicanangkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Keamanan adalah fondasi utama keberhasilan pembinaan. Karena itu, pengawasan akan terus kami perkuat,” tegas Jumadi.

Dengan razia rutin ini, Rutan Ponorogo berharap dapat menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, bersih, dan mendukung proses reintegrasi sosial bagi warga binaan. (Hms/Red)