Ratusan Benda Pusaka Dipamerkan, Kang Giri Ajak Generasi Muda Gali Ilmu Metalurgi Leluhur

Redaksi
... menit baca
Sugiri Sancoko didampingi Titis Mursito menyaksikan Pagelaran Pusaka di Pendopo Agung Ponorogo. (Foto: Ist)
GARDAJATIM.COM: Pagelaran Pusaka dalam rangkaian Grebeg Suro 2025 resmi dibuka di kawasan Pendopo Agung Ponorogo, Senin (23/6/2025).
Kegiatan ini menampilkan lebih dari 180 benda pusaka dari Ponorogo dan berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengajak generasi muda untuk tidak hanya memandang pusaka sebagai benda mistis, melainkan juga sebagai karya ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi pada zamannya.
Ia menekankan pentingnya mempelajari metalurgi yang digunakan oleh para leluhur dalam menciptakan pusaka, seperti keris dan mothik.
“Tidak hanya sekadar pameran saja, kami berikan ruang bagi anak muda untuk memahami bahwa nenek moyang kita ahli dalam metalurgi,” kata Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko.
Ia mencontohkan bagaimana para empu pada masa lampau mampu memadukan beberapa jenis logam menjadi satu kesatuan yang kuat.
Bahkan, menurutnya, keunggulan tersebut terbukti dalam sejarah saat tentara Majapahit mampu menembus tameng musuh dengan senjata buatan mereka.
“Memadukan logam keras dan mendinginkannya serentak agar keris menjadi luar biasa kuat. Ini bukti bahwa ilmu metalurgi kita sudah maju sejak zaman dahulu,” ujarnya.
Bupati menambahkan, pemahaman tersebut harus diwariskan kepada generasi muda agar mereka tidak terjebak pada pandangan mistis semata.
Ia berharap teknologi pembuatan pusaka dapat dikembangkan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Generasi milenial dan gen Z harus mencintai pusaka dan mampu mengembangkan teknologi nenek moyangnya,” tegas Kang Giri.
Pagelaran Pusaka Grebeg Suro 2025 menampilkan keris-keris khas Jawa, termasuk dari Ponorogo yang memiliki ciri gagah dan tebal.
Selain itu, senjata khas Ponorogo bernama mothik juga turut dipamerkan. Mothik memiliki bentuk unik yang berbeda dengan golok maupun belati.
Koordinator acara, Titis Mursito, menyampaikan bahwa pagelaran kali ini merupakan kolaborasi lima paguyuban pusaka di Ponorogo.
“Masing-masing paguyuban menampilkan sekitar 30 benda pusaka, totalnya hampir 180 benda termasuk tombak-tombak yang dipamerkan,” jelas Titis.
Selain pameran, kegiatan ini juga diisi dengan bursa pusaka dan lokakarya pembuatan serta perawatan pusaka.
Titis menegaskan pentingnya edukasi kepada generasi muda mengenai pusaka sebagai bagian dari warisan budaya yang diakui dunia.
“Keris sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Ini harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah,” katanya.
Pagelaran Pusaka Grebeg Suro 2025 dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (26/6/2025), bersamaan dengan penutupan rangkaian Grebeg Suro. (Fjr)
Editor: Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...