-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

Hama Wereng Meluas, Dandim Ponorogo Bersama Petani Lakukan Penyemprotan Massal

Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono bersama petani dan petugas penyuluh pertanian melakukan penyemprotan massal hama wereng batang coklat di lahan sawah, Rabu (16/07/2025).
GARDAJATIM.COM
: Merebaknya serangan hama wereng batang coklat di lahan pertanian padi memicu kekhawatiran di kalangan petani Ponorogo.

Menyikapi hal tersebut, Komandan Kodim (Dandim) 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono bersama jajaran Forkopimka dan Dinas Pertanian turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyemprotan massal di sejumlah titik terdampak.

Kegiatan tersebut dilaksanakan serentak di sembilan kecamatan, yakni Sukorejo, Babadan, Jenangan, Kauman, Ponorogo, Sampung, Jambon, Badegan, dan Ngebel. 

Penyemprotan ini merupakan respons cepat atas laporan petani mengenai meningkatnya serangan hama wereng yang telah menyebar di 19 kecamatan dan menyebabkan kerusakan parah di 12 kecamatan.

Dalam kegiatan tersebut, Dandim turut didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Drs. Supriyanto, M.M, Sekretaris Dinas Bagus Priyambodo, serta para penyuluh pertanian lapangan (PPL).

“Ini dalam rangka berdiskusi untuk mencari solusi, dilanjutkan dengan penyemprotan bersama untuk mengendalikan hama wereng batang coklat yang mengganggu pertumbuhan padi,” ujar Letkol Inf Dwi Soerjono saat menemui para petani di sawah, Rabu (16/7/2025).

Ia juga mengimbau para petani untuk terus semangat dan aktif berkonsultasi dengan para penyuluh agar penggunaan obat kimia dilakukan sesuai prosedur dan tidak menimbulkan efek negatif, baik bagi tanaman maupun lingkungan.

“Obat yang diberikan tentu ada tata cara pemakaiannya. Ikuti arahan dari penyuluh pertanian agar hasilnya efektif dan aman,” pesannya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian, Bagus Priyambodo, menjelaskan bahwa penyemprotan menggunakan bahan kimia dilakukan untuk menekan laju penyebaran hama secara cepat.

Namun ke depan, petani diimbau tetap beralih ke penggunaan bahan ramah lingkungan demi menjaga keseimbangan ekosistem.

Di hadapan para petani, Dandim juga menyampaikan rasa syukurnya atas membaiknya harga gabah di pasaran. 

“Kalau sebelumnya masih di kisaran Rp6.500,00 per kilogram, kini sudah naik di atas Rp7.000,00. Ini tentu menjadi kabar baik dan kami akan terus mendampingi agar hasil pertanian bisa semakin optimal,” ujarnya.

Langkah sinergis antara TNI, pemerintah daerah, dan para petani ini menjadi upaya konkret dalam menjaga ketahanan pangan dan keberlangsungan hasil panen padi di Kabupaten Ponorogo. (MdC0802/AK)
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar