-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

Layanan Kesehatan Terus Dibenahi, Puskesmas Selur Diakreditasi dan Evaluasi Program BESTI

Sekda Ponorogo Dr. Drs. Agus Pramono, M.M. bersama Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Dyah Ayu Puspitaningarti, SKM, M.Kes, saat meninjau proses akreditasi di Puskesmas Selur, Kecamatan Ngrayun. (Foto: doc. Ig@dinkes.png)
GARDAJATIM.COM
: Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Ponorogo terus digalakkan. Salah satunya melalui proses akreditasi Puskesmas Selur dan Monitoring serta Evaluasi Program BESTI PREN (Bumil Sehat, Stunting Turun didampingi Pendamping Keren) yang dilaksanakan secara beriringan dan disaksikan langsung oleh jajaran pimpinan daerah, Kamis (10/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Dr. Drs. Agus Pramono, M.M., Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Hardjono, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Dyah Ayu Puspitaningarti, SKM, M.Kes, serta jajaran Forkopimca Kecamatan Ngrayun.

Proses akreditasi di Puskesmas Selur dilakukan selama tiga hari, dengan satu hari pelaksanaan secara daring dan dua hari secara luring.

Dua orang surveyor dari lembaga independen, Tri Yunita Fitria Damayanti, S.Tr.Keb., M.Kes dan dr. Ismatut Thobibah, M.Kes, memimpin proses penilaian terhadap mutu layanan, manajemen puskesmas, serta penerapan standar keselamatan pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dr. Dyah Ayu, dalam laporannya menyampaikan bahwa akreditasi bukan sekadar prosedur administratif, melainkan bagian penting dalam menjamin layanan kesehatan yang bermutu.

"Ini adalah langkah strategis untuk menunjukkan bahwa layanan kita sudah sesuai standar dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Melalui akreditasi, kita dorong semua tenaga kesehatan membangun budaya mutu di seluruh lini pelayanan," ujarnya.

Bersamaan dengan proses akreditasi, dilaksanakan pula Monitoring dan Evaluasi Program BESTI PREN yang berlangsung di Desa Selur.

Program ini mengandalkan peran Besti pendamping dari masyarakat desa yang secara aktif mendampingi ibu hamil dan balita stunting.

Sebanyak 77 ibu hamil dan seluruh balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Selur telah mendapatkan pendampingan intensif. 

Program ini dirancang untuk menekan angka Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta menurunkan prevalensi stunting.

Sekda Ponorogo, Dr. Drs. Agus Pramono, M.M., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

"Kita ingin memastikan bahwa program ini berjalan secara efektif dan berdampak langsung. Pendampingan oleh Besti merupakan inovasi lokal yang terbukti membantu mengatasi persoalan kesehatan secara nyata," tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah serius Pemkab Ponorogo dalam mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, terstandar, dan berpihak pada masyarakat. Pemerintah berharap keberhasilan di Puskesmas Selur dapat menjadi model bagi puskesmas lainnya di Ponorogo. (Hms/Fjr)



Editor: Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar