MPLS Ramah di SMPN 3 Ponorogo: Menjadi Anak Hebat di Lingkungan Belajar yang Menyenangkan

Redaksi
... menit baca
![]() |
Siswa baru SMPN 3 Ponorogo antusias mengikuti kegiatan MPLS Ramah tahun ajaran 2025/2026 dengan penuh semangat dan keceriaan. |
Mengusung tema “MPLS Ramah: Menjadi Anak Hebat di Lingkungan Belajar yang Menyenangkan”, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman pertama yang positif, menyenangkan, dan bermakna bagi seluruh peserta didik baru.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Mahareni Sri Ardian, S.Pd., M.Pd., mewakili Kepala SMPN 3 Ponorogo, H. Subhan Masruri, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa MPLS bukan sekadar orientasi awal, tetapi menjadi fondasi penting dalam membangun karakter kuat dan kesiapan siswa menghadapi jenjang pendidikan menengah pertama.
“Melalui MPLS, kami memperkenalkan lingkungan sekolah, nilai-nilai luhur dalam 8 profil pelajar Pancasila, serta membimbing siswa beradaptasi secara sosial, akademik, dan emosional. Semua dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, penuh empati, dan tanpa tekanan,” jelas Mahareni, Selasa (15/7/2025).
Guru dan staf di SMPN 3 Ponorogo berperan aktif sebagai pendamping dan pelindung, bukan sekadar pengawas.
![]() |
Kegiatan senam bersama menjadi bagian dari MPLS yang penuh makna di SMPN 3 Ponorogo. |
Menurutnya, mereka hadir di setiap sesi MPLS dengan semangat ramah, membangun komunikasi yang hangat, memastikan tidak ada siswa yang merasa tertinggal atau terintimidasi.
"Sekolah pun menjamin kegiatan ini bebas dari perundungan dan kekerasan, dengan menerapkan prinsip zero tolerance terhadap segala bentuk kekerasan dan perploncoan," tegasnya.
Ada berbagai inovasi menarik dalam pelaksanaan MPLS tahun ini. Di antaranya:
• Ujian Tahfidz sebagai penempatan kelas unggulan berbasis agama,
• Observasi lingkungan sekolah dengan metode eksploratif,
• Penanaman pohon bersama sebagai simbol kontribusi dan kepedulian siswa terhadap lingkungan,
• Unjuk Bakat dan Pentas Seni yang memberi ruang berekspresi sejak hari pertama,
• Kolaborasi bersama Polres Ponorogo dalam edukasi kekinian tentang anti kekerasan, napza, dan bahaya judi online.
Selain itu, materi MPLS dikemas interaktif meliputi 8 Profil Pelajar, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Hebat, pengenalan kurikulum, wawasan kebangsaan, literasi, kepramukaan, sholat Dhuha dan Dzuhur berjamaah, serta tes IQ dan potensi akademik.
![]() |
H. Subhan Masruri, S.Pd., M.Pd. |
Kegiatan dilaksanakan secara kombinasi indoor dan outdoor. Kegiatan indoor meliputi penyampaian materi, tes, dan unjuk bakat, sementara kegiatan outdoor mencakup senam, penanaman pohon, dan observasi lingkungan sekolah.
Lanjut Mahareni, evaluasi kegiatan dilakukan melalui angket, observasi guru pendamping, refleksi harian bersama siswa, dan umpan balik dari orang tua.
"Ini menjadi dasar untuk menyusun program pendampingan yang lebih efektif ke depan," ungkapnya.
Mahareni menambahkan, respon siswa pun luar biasa. Banyak yang merasa dihargai, diterima, dan menemukan kegembiraan sejak hari pertama di sekolah baru.
“Mereka tampak antusias terutama saat pentas seni, lebih percaya diri, dan berani mengekspresikan diri,” tambahnya.
Tahun ini, jelas Mahareni, panitia MPLS memutuskan untuk tidak melibatkan kakak kelas dari jenjang 8 dan 9 demi menghindari potensi praktik senioritas.
"Sebagai gantinya, siswa kelas atas diarahkan mengikuti Pelatihan Baris Berbaris (PBB) yang difasilitasi oleh Kodim Ponorogo untuk membangun karakter disiplin dan kepemimpinan," tandasnya.
Dengan pendekatan ramah, inovatif, dan terukur, SMPN 3 Ponorogo berkomitmen menjadikan MPLS bukan hanya sebagai kegiatan awal tahun, tetapi juga momentum menyambut generasi hebat yang siap tumbuh di lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan membahagiakan. (Fjr)
Editor: Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...