-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

Pemkot dan DPRD Kota Madiun Bahas P-APBD 2025, Pendapatan Turun tapi Program Prioritas Tetap Jalan

Ketua DPRD dan Wali Kota tekankan efisiensi anggaran untuk tingkatkan hasil pembangunan | Selasa 15 Juli 2025 | Foto: ist

GARDAJATIM.COM : Pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025 resmi dimulai di Gedung DPRD Kota Madiun, Senin (14/7/2025). 

Wali Kota Madiun telah menyampaikan nota keuangan, dan DPRD akan menelaah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang diajukan Pemkot.

Ketua DPRD Kota Madiun, Armaya, menjelaskan bahwa P-APBD ini dibuat untuk menyempurnakan program yang sebelumnya belum terakomodir, menyesuaikan hasil audit BPK. 
“Ada beberapa fungsi yang dikurangi, ada juga yang ditambah, seperti di bidang kesehatan dan sosial,” jelas Armaya.
Ia juga memastikan pembahasan dilakukan secara rasional. 

“Kalau nanti dalam pembahasan RKA memang rasional, teman-teman komisi dan Banggar akan mengambil kesimpulan. Termasuk soal pengurangan atau efisiensi,” tambahnya.

Dalam catatan DPRD, Pemkot Madiun memiliki Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sekitar Rp113 miliar yang akan dimanfaatkan untuk mendukung program prioritas. 

“Silpa ini nanti akan kita bahas detail, untuk apa saja dan siapa yang menerima manfaatnya,” imbuh Armaya.

Wali Kota Madiun, Maidi, menegaskan meski pendapatan daerah turun, efisiensi tidak berarti mengurangi hasil kinerja.
“Pendapatan turun karena ada efisiensi, tapi hasil kinerja tetap naik. Anggaran boros dikurangi, tapi tujuannya tetap tercapai. Sisanya bisa untuk menyempurnakan program lain,” ujar Maidi.
Ia juga mengibaratkan seperti perjalanan ke Surabaya: 

“Jam tempuhnya sama, tapi biaya lebih murah. Sisa biaya bisa untuk program lain. Itu hebatnya efisiensi,” tegasnya.

Selain itu, di hari pertama masuk sekolah, Wali Kota memantau langsung sejumlah sekolah dengan bersepeda sejauh 25 km. 

Ia meminta sekolah benar-benar menjadi “rumah kedua” bagi siswa. “Anak-anak harus enjoy di sekolah, nyaman, dan tidak ada budaya penonjolan yang tak ada gunanya,” kata Maidi. (Arg)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar