-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80 TAHUN - PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

Ponorogo Movement Siap Diluncurkan, Hadirkan Film Indie hingga Kolaborasi Tari Internasional

Ponorogo Movement akan menampilkan kolaborasi tari Kadek Puspasari (Bali) dan Stefania Rossetti (Prancis), Seniman Rupa dan Seniman Tari Ponorogo.
GARDAJATIM.COM
: Sebuah gerakan baru lahir dari gagasan segar para seniman muda Ponorogo. Ide lama yang sempat terpendam akhirnya menemukan bentuk.

Wisnu HP, seniman muda asal Ponorogo, bersama komunitasnya menghidupkan Ponorogo Movement, sebuah ruang kreatif yang mempertemukan tradisi dengan kontemporer, lokal dengan global.

“Ini gagasanku yang sudah lama banget, tapi baru bisa terealisasi saat ini. Sing penting niatane apik, nggawe wadah bagi semua, (yang penting niatnya baik, membuat wadah bagi semua*Red),” kata Wisnu kepada Gardajatim.com, Rabu (23/7/2025).

Gerakan ini akan resmi diluncurkan Sabtu malam, 16 Agustus 2025, di Stage Omah Bantarangin, mulai pukul 19.00 hingga tengah malam.


Pengunjung akan disuguhkan serangkaian karya seni: pemutaran film indie, pameran lukis, pertunjukan tari, dan diakhiri dengan sesi berbagi gagasan.

Menurut Wisnu, misi Ponorogo Movement sangat jelas, memperkenalkan seniman daerah ke panggung yang lebih luas, sekaligus menghadirkan kesempatan mereka untuk berjejaring dengan seniman nasional dan internasional. 

“Harapannya, koneksi ini tak berhenti di acara. Semoga bisa berlanjut dan membuka jalan baru bagi para seniman Ponorogo,” tambah Wisnu.


Salah satu sorotan acara perdana ini adalah kolaborasi unik dua penari kontemporer: Kadek Puspasari dari Bali dan Stefania Rossetti dari Paris, Prancis.


Keduanya menyatukan bahasa gerak yang lahir dari pengalaman berbeda, namun dipertemukan oleh satu minat: Jathilan, kesenian rakyat Ponorogo yang sarat makna spiritual dan energi trance.

Tak hanya itu, penonton juga akan menikmati lima film indie, tiga di antaranya karya sineas Ponorogo, serta dua dari Solo. Ada pula pameran lukis yang menampilkan karya seniman rupa lokal.

"Jadi ada pemutaran film, pameran lukis, dan pertunjukan tari serta di akhiri dengan sesi sharing dan diskusi," jelasnya.

Lebih dari sekadar acara seni, Ponorogo Movement adalah undangan untuk membuka batas: antara seni yang lahir dari akar tradisi dan yang menjelajah ke ranah global, antara seniman lokal yang mulai merintis dan mereka yang telah menembus panggung dunia.

"Event ini Insyaallah akan dilakukan rutin tiga hingga enam bulan sekali di cafe Omah Bantarangin," tandasnya.

Gerakan ini bukan sekadar acara, tapi ajakan untuk bergerak bersama. Mari hadir, rasakan energi pertemuan seni tradisi dan kontemporer, serta dukung lahirnya ruang baru bagi seniman Ponorogo. #SelamatBergerak. (Fjr)


Editor: Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar