-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
DIRGAHAYU BHAYANGKARA ke-79 - POLRI UNTUK MASYARAKAT
[getWidget results='3' label='comments' type='list']

Uni Eropa dan Pemkab Madiun Luncurkan Proyek Pertanian Rendah Emisi melalui SWITCH-Asia

Dorong Produksi Beras Ramah Lingkungan, Revitalisasi Penggilingan Padi di Desa Klumutan | Selasa 1 Juli 2025 | Foto: ist

GARDAJATIM.COM : Uni Eropa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun meluncurkan inisiatif pertanian rendah emisi melalui SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project. 

Program ini bertujuan menekan emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian dan memperkuat ketahanan pangan lokal, khususnya di wilayah Desa Klumutan, Kabupaten Madiun.

Peluncuran proyek berlangsung di Pendopo Ronggo Djoemeno pada Selasa (1/7/2025) dan dihadiri oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Denis Chaibi, Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, serta delegasi negara anggota Uni Eropa. 

Para tamu juga meninjau langsung praktik pertanian ramah lingkungan di Desa Klumutan dan berdialog dengan petani serta pelaku usaha penggilingan padi.

“Proyek ini merupakan bukti bahwa keberlanjutan dan pengembangan wilayah desa dapat berjalan berdampingan. Dengan bermitra bersama pemerintah daerah seperti Madiun dan bekerja sama langsung dengan penggiling padi kecil, kita membangun sistem pangan yang lebih ramah lingkungan dan lebih resilien, yang bermanfaat bagi masyarakat dan bumi kita. Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana inovasi yang berkelanjutan telah meningkatkan kualitas beras dan mata pencaharian para pelaku usaha kecil di Desa Klumutan,” ujar H.E. Denis Chaibi.

Program SWITCH-Asia menekankan efisiensi pascapanen dengan mengalihkan energi penggilingan padi dari mesin diesel ke listrik, yang berhasil menurunkan emisi karbon hingga 13,8%. 

Langkah ini tak hanya ramah lingkungan, tapi juga menurunkan biaya operasional serta meningkatkan kualitas beras lokal.

Proyek ini dijalankan oleh organisasi internasional Preferred by Nature, bekerja sama dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) serta Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP). 

Sedikitnya 150 penggilingan padi dan kelompok tani memperoleh pelatihan, pendampingan teknis, hingga akses pembiayaan dan pasar.

“Proyek SWITCH-Asia menjadi harapan dan momentum penting bagi para petani di Kabupaten Madiun untuk mengenal dan mengadopsi teknologi serta praktik pertanian rendah emisi. Kami menyambut baik kolaborasi antara Uni Eropa, Preferred by Nature, PERPADI, dan KRKP dalam mendampingi petani dan pelaku usaha penggilingan padi untuk menerapkan pendekatan produksi beras yang lebih hijau dan efisien. Kami yakin dukungan internasional seperti ini tidak hanya memperkuat kapasitas lokal, tetapi juga membuka jalan menuju pasar global yang semakin menuntut prinsip keberlanjutan,” ungkap Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto.

Kunjungan ke Kabupaten Madiun merupakan bagian dari rangkaian lawatan Delegasi Uni Eropa di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Setelah dari Madiun, rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, guna membahas peluang replikasi proyek serupa.

Usai acara, Bupati Hari Wuryanto kembali menegaskan komitmennya mendukung transformasi pertanian di daerahnya.

“Harapan saya para petani di Kabupaten Madiun mengenal dan mengadopsi teknologi serta praktik pertanian rendah emisi. Saya juga menyambut baik kolaborasi antara Uni Eropa, Preferred by Nature, PERPADI, dan KRKP dalam mendampingi petani dan pelaku usaha penggilingan padi untuk menerapkan pendekatan produksi beras yang lebih hijau dan efisien. Dukungan internasional seperti ini menurut saya tidak hanya memperkuat kapasitas lokal tetapi juga membuka jalan menuju pasar global yang semakin menuntut prinsip keberlanjutan,” ujarnya kepada awak media.

Program SWITCH-Asia sendiri telah diimplementasikan di 42 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Pasifik. Sejak diluncurkan pada 2007, Uni Eropa telah mendanai 158 proyek yang melibatkan lebih dari 500 mitra dan memberi manfaat langsung kepada lebih dari 80.000 pelaku UMKM di sektor konsumsi dan produksi berkelanjutan. (Arg/Tim)

Editor: Redaksi 





Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar
[getBlock results="4" label="Kesehatan" type="col-left"]






Iklan layanan masyarakat