Penuhi Nazar, Kepala Desa Kebonagung Undang Niken Salindri dalam Pagelaran Wayang Kulit
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
Pagelaran Wayang Kulit dan Santunan Sosial Jadi Wujud Syukur dan Pelestarian Budaya Desa Kebonagung | Minggu, 3 Agustus 2025 | Foto : Dja |
GARDAJATIM.COM : Dalam rangka memenuhi nazarnya, Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Alex Susanto menggelar pagelaran wayang kulit di Lapangan Dusun Wates, Sabtu malam (2/8/2025).
Kehadiran sinden cilik berbakat, Niken Salindri, turut memeriahkan pentas budaya bertajuk "Mbangun Candi Sapto Argo" sehingga suasana acara menjadi semakin semarak.
Pagelaran ini merupakan agenda tahunan Desa Kebonagung yang rutin diselenggarakan sebagai wujud pelestarian budaya lokal.
Alex Susanto menyampaikan bahwa selain sebagai bentuk syukur, acara ini juga bertujuan mengedukasi generasi muda agar semakin mencintai seni dan budaya tradisional, khususnya wayang kulit.
“Pagelaran wayang ini adalah bentuk komitmen kami menjaga warisan budaya. Sekaligus sebagai sarana pembelajaran nilai-nilai luhur untuk anak-anak muda,” ujar Alex.
Tahun ini, acara digelar lebih terbuka di lapangan Dusun Wates, berbeda dari tahun sebelumnya yang berlangsung di rumah Kamituwo.
Lakon Mbangun Candi Sapto Argo dibawakan oleh dalang Ki Cahyokuntadi, yang sukses menghidupkan suasana dan mengajak penonton merenungi nilai-nilai kehidupan yang tersirat dalam cerita pewayangan.
![]() |
Alex Susanto (kiri), Kepala Desa Kebonagung, dan Dalang Ki Cahyokuntadi (kanan). |
Tak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, acara ini juga menjadi ajang berbagi.
Dalam kesempatan tersebut, Alex Susanto memberikan santunan kepada kaum duafa dan anak yatim piatu, bertepatan dengan ulang tahunnya yang jatuh pada bulan Agustus.
Antusiasme masyarakat terlihat begitu tinggi. Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa tahun ini acara terasa jauh lebih meriah dibanding sebelumnya.
“Tahun ini acaranya sangat meriah. Warga Kebonagung benar-benar terhibur, apalagi dengan kehadiran Niken Salindri. Harapannya acara seperti ini bisa terus dilestarikan,” ujarnya.
Pagelaran wayang kulit ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan budaya bisa tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat, sekaligus menjadi momen kebersamaan yang dinanti-nanti warga setiap tahunnya. (Dja/Arg)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...