Petra Abimanyu, Karateka Cilik Kota Madiun Taklukkan Kejuaraan Nasional
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
Disiplin, Strategi, Dan Dukungan Keluarga Antar Juara 1 Kumite Putra | Sabtu, 2 Agustus 2025 | Foto : Petra Abimanyu Krisworo (Dok. Tom) |
GARDAJATIM.COM : Di balik wajah polos dan tubuh yang masih belia, Petra Abimanyu Krisworo, siswa 12 tahun dari SMP Mitra Harapan Kota Madiun, menyimpan semangat juang yang luar biasa.
Beralamat di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Petra berhasil membuktikan bahwa kedisiplinan dan tekad mampu mengantar anak daerah berdiri di podium tertinggi kejuaraan nasional.
Pada 6 Juli 2025, Petra menyabet Juara 1 tingkat nasional kategori kumite putra usia 12–13 tahun dengan berat maksimal 50 kilogram dalam ajang bergengsi The 2nd Indonesia Junior Shinkyokushin Karate Championship di Sport Hall Universitas Soegijapranoto, Semarang, Jawa Tengah.
Keberhasilan ini bukan hasil kebetulan. Petra melewati rangkaian latihan disiplin dan strategi bersama Sensei Tri Satmiko di Dojo Shinkyokushin Jalan Jawa, Kota Madiun.
Perjalanan panjang itu semakin kuat dengan dukungan penuh keluarga yang selalu mendampingi.
Dalam sebulan persiapan, Petra memfokuskan diri memperkuat teknik, daya tahan, kecepatan, hingga membaca gerak lawan. Semua dijalani dengan tekun demi hasil terbaik.
“Persiapan tersebut digunakan agar para atlet dapat menguasai teknik dengan benar dan termotivasi untuk mendapatkan gelar terbaik serta sebagai atlet karate yang tidak mudah menyerah,” terang Tommy Krisworo, ayah Petra, saat diwawancarai lewat pesan WhatsApp, Sabtu (2/8/2025).
Tak hanya di dojo, Petra juga menjalani latihan fisik rutin di rumah: push up 50 kali, sit up 25 kali, lari sejauh 3 kilometer, dan pull up 10 kali setiap pagi.
Pola latihan ini bukan sekadar membentuk fisik, tetapi juga mendidik kedisiplinan mental sebagai bekal saat bertanding.
“Perjuangan dalam mencapai Juara 1 ini sungguh tidak mudah, selain di Dojo, sebagai orang tua mendorong untuk membantu dalam segi pernafasan, kekuatan dan ketahanan. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan dalam membentuk fisik dan mental,” tambah Tommy.
Kejuaraan nasional ini mempertemukan Petra dengan dua lawan tangguh dari provinsi lain.
Di babak final, Petra menghadapi wakil Dojo Kota Kediri. Dengan teknik tendangan ke arah kaki lawan, ia meraih kemenangan mutlak yang disahkan empat juri.
“Perasaan setelah mendapatkan Juara 1 adalah senang, gembira dan sangat tidak menyangka akan mendapatkan Juara, karena lawan yg dihadapi adalah yang sering dan pernah mengikuti kompetisi. Sedangkan perwakilan dari Dojo Madiun baru mengikuti kompetisi tersebut di tingkat Nasional. Sebelumnya di tingkat provinsi mendapatkan juara Juara 2,” ujar Petra.
Petra, pemegang sabuk hijau, mulai mengenal karate sejak kelas 1 SD, dan makin serius berlatih sejak kelas 3 SD. Kini, keberhasilan ini menjadi pijakan untuk mengejar mimpi lebih besar: tampil di kejuaraan internasional.
“Harapan kedepannya adalah, semoga dengan adanya kejuaraan ini dan mendapatkan Juara 1, akan membuat semakin giat berlatih dan tidak mudah puas dengan apa yang telah di capai saat ini. Giat berlatih untuk mencapai kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi (Internasional),” tuturnya.
![]() |
The 2nd Indonesia Junior Shinkyokushin Karate Championship di Sport Hall Universitas Soegijapranoto, Semarang, Jawa Tengah |
Prestasi Petra tak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga, tetapi juga mengharumkan nama Kota Madiun.
Keberhasilan ini membuktikan potensi atlet muda daerah yang mampu bersaing di level nasional.
Bagi SMP Mitra Harapan, capaian Petra memperkuat reputasi sekolah sebagai tempat yang mendukung siswa berkembang, baik akademik maupun non-akademik.
Petra Abimanyu Krisworo menunjukkan bahwa tekad, disiplin, dan dukungan keluarga mampu mengubah mimpi menjadi juara nasional dari sekadar angan menjadi kenyataan di arena. (Arg)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...