-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80 TAHUN - PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

PSHT Tegaskan Komitmen Kebangsaan dalam Upacara HUT ke-80 RI di Madiun

Ratusan Pesilat Hadir, Pimpinan PSHT Tegaskan Komitmen Jaga Empat Pilar Kebangsaan | Minggu, 17 Agustus 2025 | Foto : Arg
GARDAJATIM.COM : Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan menggelar upacara bendera di Lapangan Padepokan PSHT, Jalan Merak 10, Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (17/8/2025).

Upacara berlangsung khidmat sejak pukul 07.00 WIB, diikuti ratusan warga PSHT. Bendera Merah Putih dikibarkan dengan iringan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan penuh semangat. 

Suasana lapangan tampak penuh dengan atribut PSHT yang berwarna khas hitam putih.

Ketua Pelaksana Harian PSHT Daerah Khusus Pusat (DKP) Madiun, Ir. Tono Suharyanto, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas terlaksananya upacara di momen penting kemerdekaan.
“Pada hari ini seluruh bangsa Indonesia, khususnya keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate, patut bersyukur bahwa tepat pada 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati kemerdekaan. Ini merupakan anugerah luar biasa dari Allah SWT bagi bangsa Indonesia,” ungkap Tono.
Ia menegaskan, momentum HUT RI ke-80 harus dijadikan pengingat bagi warga PSHT untuk melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa. 

Menurutnya, sejarah berdirinya PSHT tidak bisa dilepaskan dari tokoh pergerakan nasional Ki Hadjar Hardjo Oetomo, yang turut aktif dalam perjuangan melawan penjajahan melalui organisasi Syarikat Islam.


Sementara itu, Ketua Dewan Pusat PSHT Madiun, H. Issoebiantoro, menekankan pentingnya warga PSHT menjaga nilai kebangsaan di tengah tantangan era modern.

“PSHT adalah salah satu penerus bangsa yang dilahirkan oleh Eyang Harjo Utomo, seorang patriot yang menanamkan nilai perjuangan kepada kita semua. Harapannya, PSHT ke depan mampu menjadi teladan, pemersatu bangsa, dan menjaga amanah empat pilar bangsa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Issoebiantoro.

Ia menambahkan, PSHT bukan hanya organisasi pencak silat, melainkan wadah untuk membentuk karakter bangsa. 

Dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia hingga mancanegara, PSHT memiliki tanggung jawab besar menjaga persatuan.

Dalam pesannya, Issoebiantoro juga mengingatkan seluruh warga PSHT agar bijak dalam menyikapi derasnya arus informasi, terutama di media sosial.

“Kami mohon kepada seluruh keluarga besar PSHT untuk tidak salah dalam mencari informasi yang ada. Dengan berkembangnya media sosial, antara benar dan salah sering sulit dibedakan. Nilai ajaran Setia Hati yang menekankan kejujuran dan percaya diri harus menjadi pegangan agar kita mampu membedakan mana yang baik dan mana yang salah,” tuturnya.

Upacara HUT RI ke-80 ini ditutup dengan pekik “Merdeka!” yang menggema di seluruh lapangan. 

Pekik tersebut disambut antusias oleh warga PSHT yang hadir, mencerminkan semangat perjuangan dan persatuan yang terus dijaga hingga kini.

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa PSHT tidak hanya fokus pada pengembangan pencak silat sebagai warisan budaya, tetapi juga menjaga nilai kebangsaan, memperkuat persaudaraan, dan berkontribusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Arg)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar