Tutup Sejarah Puluhan Tahun, Pasar Janti Dibongkar demi Wujudkan Pusat Pertokoan Modern
Redaksi
... menit baca
![]() |
| Sejumlah pedagang Pasar Janti membongkar toko secara mandiri sehari jelang eksekusi resmi. (Foto: doc. Gardajatim.com) |
Langkah ini diambil demi menyelamatkan barang dagangan serta perkakas, sebelum alat berat pemerintah desa mulai bekerja pada Selasa (26/8/2025) esok.
Rumanto, salah satu pedagang yang sudah 25 tahun berjualan di depan Pasar Janti, mengaku berat hati menghadapi keputusan tersebut. Namun, ia tetap memilih bijak dengan membongkar toko lebih awal.
“Memang tidak mudah, tapi kami bongkar sendiri supaya barang bisa aman. Harapannya, pasar segera dibangun kembali dan kami bisa mencari nafkah di tempat yang lebih layak,” ungkapnya.
Kepala Desa Ngrupit, Suherwan, menyambut positif sikap kooperatif para pedagang. Menurutnya, pembongkaran ini bukanlah perintah sepihak, melainkan hasil musyawarah desa (musdes) yang disepakati bersama.
“Besok satu unit alat berat kami turunkan untuk meratakan bangunan pasar. Prosesnya juga akan dikawal aparat TNI–Polri, Satpol PP, serta disaksikan tokoh masyarakat. Ini bukti bahwa pembongkaran Janti adalah kehendak warga sendiri,” tegas Suherwan.
Selain faktor usia bangunan yang sudah uzur, keberadaan Pasar Janti selama ini juga kerap tercoreng praktik asusila yang marak di kawasan tersebut.
Sejak 2023, pemerintah desa bahkan menghentikan pungutan retribusi sebagai langkah awal penertiban.
Kini, harapan pedagang bertumpu pada janji pembangunan kembali. Pemerintah desa telah mengajukan proposal ke tingkat provinsi dan pusat, agar lokasi Pasar Janti bisa dibangun menjadi pusat pertokoan modern sekaligus rest area yang lebih representatif.
Meski berat meninggalkan tempat yang telah menjadi sumber penghidupan selama puluhan tahun, para pedagang Pasar Janti tetap menaruh harapan besar.
Mereka percaya, pembongkaran ini bukan sekadar akhir dari sebuah sejarah lama, melainkan awal dari babak baru yang akan menghadirkan pasar modern, lebih tertata, dan memberi manfaat lebih luas bagi warga Desa Ngrupit serta masyarakat Ponorogo. (Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
