Wayang Kulit jadi Puncak Perayaan 69 Tahun SMPN 5 Ponorogo

Redaksi
... menit baca
![]() |
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko secara simbolis menyerahkan tokoh wayang kepada para Dalang. (Foto: Eka Hernawa) |
Pagelaran menghadirkan dalang Ki Yatno Gondo Darsono dan dalang muda sekaligus siswa SMPN 5, Ki Farel Jova Sutarma, dengan lakon Wahyu Widayat Pitu. Acara semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu Gareng Pacitan dan Mamik Slank.
Sebelum pertunjukan utama, penonton disuguhi pentas dalang siswa Ki Farel yang membawakan cerita Dasamuka Gledeg, diiringi karawitan dari Sanggar Badranaya. Tak ketinggalan, ekstrakurikuler karawitan SMPN 5 yang diberi nama Ponco Sumirat juga ikut tampil memeriahkan acara.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Forkopimda, Kepala OPD, Kadindik, Forkopimcam Ponorogo, Ketua Pepadi, Komite Sekolah, kepala sekolah MI, SD, SMP negeri maupun swasta, serta wali murid.
![]() |
Drs. Mulyono, M.Pd. |
Kepala SMPN 5 Ponorogo, Drs. Mulyono, M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang sekolah yang genap berusia 69 tahun.
“Peringatan ini kami isi dengan berbagai kegiatan, mulai pengajian, jalan santai, lomba-lomba, hingga malam puncak berupa pagelaran wayang kulit. Dengan usia yang sudah matang, SMPN 5 terus berbenah, berinovasi, dan menyongsong Ponorogo hebat,” ujarnya.
Menurutnya, wayang kulit dipilih bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi ilmiah.
“Siswa-siswi diharapkan mampu menyimak dengan baik nilai-nilai kehidupan dari tokoh wayang agar bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada SMPN 5.
![]() |
Sugiri Sancoko, S.E., M.M. |
Ia menyebut SMPN 5 sebagai “kawah candradimuka” yang melahirkan generasi hebat.
“Spenla ini luar biasa, agamanya kuat, ilmunya maju, budayanya juga hidup. Inilah generasi komplit beriman, bermoral, cerdas, dan tetap berbudaya. Itu jebolan SMPN 5 Ponorogo,” ujarnya.
Sugiri berharap, SMPN 5 terus melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul, berkarakter, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kita siapkan anak-anak hebat ini menjadi pemimpin negeri di masa depan,” tegasnya.
Secara resmi, pagelaran dibuka dengan penyerahan tokoh wayang dari Kepala SMPN 5 Ponorogo kepada Bupati Sugiri, lalu diteruskan kepada Dalang Ki Farel Jova Sutarma. Gunungan kemudian diserahkan kepada Ki Yatno Gondo Darsono sebagai tanda dimulainya pertunjukan wayang kulit. (Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...