Ponorogo Matangkan Arah Pembangunan Lewat Musrenbang RPJMD 2025–2029

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, usai menghadiri Musrenbang RPJMD tahun 2025-2029. (Foto: Istimewa)

GARDAJATIM.COM
: Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 di Gedung Sasana Praja, Rabu (30/4/2025). 

Kegiatan ini menjadi tonggak awal penyusunan dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan yang strategis dan partisipatif.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyampaikan, bahwa penyusunan RPJMD kali ini berpijak pada filosofi Tri Sakti Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“RPJMD ini akan kami arahkan untuk memperkuat jati diri Ponorogo. Kami ingin membangun daerah yang tidak hanya kaya inovasi, tetapi juga menjunjung tinggi budaya lokal. Sektor pertanian dan pariwisata akan menjadi tulang punggung kemandirian ekonomi,” ungkapnya.

Dalam forum tersebut, sejumlah isu strategis menjadi perhatian utama, seperti akselerasi transformasi digital, penguatan ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur inklusif, serta peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Tantangan besar yang juga diidentifikasi adalah angka kemiskinan yang masih berada di angka 9,11 persen, terutama pada kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Ponorogo, Dr. Drs. Agus Sugiarto, M.Si, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam proses perencanaan ini.

“RPJMD bukan hanya dokumen administratif, tetapi peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Kita butuh kolaborasi semua pihak agar pelaksanaan pembangunan lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, turut menegaskan komitmen legislatif dalam mengawal arah pembangunan daerah. 

DPRD, menurutnya, siap berperan sebagai jembatan emas antara aspirasi masyarakat dan program pembangunan.

“Aspirasi masyarakat akan kami rumuskan menjadi pokok-pokok pikiran yang konkret dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Kami juga mendorong partisipasi aktif warga dalam setiap tahapan pembangunan,” tegasnya.

Dwi Agus juga memperkenalkan sembilan program unggulan yang terangkum dalam Nawa Dharma Nyata, yang meliputi Pertanian Hebat, Kesehatan Hebat, Pendidikan Hebat, dan Desa Hebat.

Program ini ditujukan untuk memperkuat fondasi pembangunan daerah secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Selama periode 2021–2024, Pemkab Ponorogo mencatat sejumlah capaian positif, seperti meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 117 persen, penurunan angka stunting hingga 8 persen, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditargetkan mencapai 76 persen.

Meskipun demikian, sejumlah tantangan tetap menjadi perhatian, seperti peningkatan kesadaran gizi ibu menyusui, pemerataan infrastruktur, serta penguatan karakter dan moral generasi muda.

Musrenbang RPJMD Tahun 2025 ini menjadi forum strategis untuk menyatukan pandangan dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam membangun Ponorogo yang mandiri, berdaya saing, dan berkarakter di tengah tantangan global. (AMO)


Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments