Warung Penyetan dan Pecel Ponorogo SS 1 di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya. (Foto: dok. Gardajatim.com)
GARDAJATIM.COM: Pasangan suami-istri asal Dusun Kepekan, Desa Kauman, Sumoroto, Ponorogo, sukses mengembangkan bisnis kuliner Warung Penyetan dan Pecel Ponorogo SS di Surabaya.
Dua puluh tahun lalu, Sigit dan Srini (SS) memulai usaha kecil-kecilan, kini mereka telah memiliki empat cabang di berbagai lokasi strategis.
Warung Penyetan dan Pecel Ponorogo SS 1 di Jalan Jagir Wonokromo (cabang pertama), dekat DAMRI (cabang kedua), Bendul Merisi depan kelurahan (cabang ketiga), dan Kertajaya (cabang keempat).
Masing-masing cabang memiliki jam operasional berbeda. Cabang kedua buka dari pagi hingga malam, sementara cabang ketiga menyajikan menu nasi campur di pagi hari dan penyetan pada malam hari.
"Alhamdulillah, usaha kami berkembang pesat. Sekarang omset per hari bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta," ujar putri pasangan Sigit dan Srini, Sabtu (12/4/2025).
Warung penyetan dan pecel ini dikelola bersama 15 karyawan yang semuanya berasal dari Ponorogo. Mereka buka setiap hari dengan waktu libur hanya sekali sebulan.
"Kami berkomitmen mempertahankan cita rasa khas Ponorogo agar pelanggan selalu puas," tambahnya.
Wahyu bersama rekan kerjanya sedang menikmati kuliner di Warung Penyetan dan Pecel SS 1 Ponorogo di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya.
Meski berasal dari Jember, Wahyu mengaku menjadi pelanggan setia Warung Penyetan dan Pecel Ponorogo SS 1 di Surabaya.
Pria yang sering berkunjung ke Kota Pahlawan untuk urusan kerja ini mengungkapkan, dua menu andalannya.
"Setiap ke Surabaya, saya pasti mampir ke sini. Menu andalan saya Telur dadarnya dan ikan manyung asap dengan sambal yang mantap," ujar Wahyu sambil menikmati makan malamnya.
Ia menambahkan, cita rasa masakan di warung SS 1 mengingatkannya pada hidangan rumahan khas Jawa Timur.
"Bagi perantau seperti saya, makan di sini seperti dapat 'obat rindu' kampung halaman," pungkasnya. (Fjr)
Editor: Redaksi
Posting Komentar