Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Sosialisasikan Program Bangga Kencana dan Strategi Tekan Stunting di Madiun

M. Yahya Zaini Tekankan Pentingnya Kesejahteraan Keluarga dan Akses Layanan Kesehatan di Tingkat Desa | Minggu 27 April 2025 | Foto: (Dok. Ist)

GARDAJATIM.COM: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, M. Yahya Zaini, S.H., dari Fraksi Partai Golkar, menyosialisasikan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) kepada masyarakat Kabupaten Madiun, Jawa Timur. 

Kegiatan yang digelar di Gedung Olahraga Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Minggu (27/4/2025), ini dihadiri lebih dari 200 peserta, serta melibatkan Tim Kementerian KBKR dan anggota DPRD Kabupaten Madiun dari Fraksi Partai Golkar, Drs. Mashudi.
 
Acara sosialisasi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa, dilanjutkan dengan sambutan dari para pejabat yang hadir.

Dalam sambutannya, Drs. Mashudi menekankan pentingnya komitmen bersama dalam mengimplementasikan Program Bangga Kencana hingga ke tingkat desa. Ia menyoroti perlunya penyediaan akses layanan KBKR yang memadai dan menyeluruh.

"Program ini harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tingkat bawah. Pemerintah desa, kader Posyandu, hingga tenaga kesehatan harus bersinergi untuk memperkuat layanan KBKR," ujar Mashudi.

Sementara itu, M. Yahya Zaini menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana bukan hanya tentang pengaturan kelahiran, melainkan juga berfokus pada peningkatan kualitas keluarga Indonesia. 

Program ini mencakup penggunaan teknologi informasi, penguatan data keluarga, advokasi tentang kesehatan reproduksi, dan peningkatan pelayanan melalui jejaring mitra seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), serta fasilitas layanan kesehatan.

"Dengan memperkuat pelayanan dasar seperti KB, kesehatan reproduksi, dan edukasi keluarga, kita dapat mencetak generasi yang lebih sehat, unggul, dan sejahtera," tegas Yahya Zaini dalam paparannya.

Ia menambahkan, upaya ini sekaligus menjadi bagian penting dalam menurunkan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius nasional.

Turut hadir Abdul Kolis, perwakilan Ditjen KBKR RI, yang menguraikan secara lebih teknis mengenai langkah-langkah pemerintah dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting. 

Target nasional, kata dia, adalah menekan angka stunting hingga 14% pada tahun 2025.

"Penyebab stunting itu kompleks, mulai dari gizi buruk, kurangnya pengetahuan gizi ibu, hingga sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, intervensinya harus menyeluruh, tidak bisa sepotong-potong," jelas Abdul Kolis.

Ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar, penyediaan air bersih, sanitasi layak, edukasi pengasuhan anak, hingga meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya mengenai peran keluarga dalam mendukung pencegahan stunting dan bagaimana mengoptimalkan layanan KB di desa. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme warga terhadap isu kesehatan keluarga.

Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Madiun semakin memahami pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi sebagai fondasi utama membangun generasi sehat dan kuat. 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI optimistis bahwa dengan kerja sama lintas sektor, target penurunan stunting nasional bisa tercapai, sekaligus memperkuat kesejahteraan keluarga di seluruh Indonesia. (Tim/Red)


0/Post a Comment/Comments