Dari Warisan Budaya Tak Benda hingga pengakuan Geopark Dunia, deretan capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Pacitan | Foto : Kabid Kebudayaan Disbudparpora Pacitan, Sukamto, S.Sos., M.M. (Dok. Acir)
GARDAJATIM.COM: Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) terus mengintensifkan pelestarian budaya lokal sebagai strategi meningkatkan daya tarik wisata daerah.
Program ini menjadi bagian dari visi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji, yang mendorong sektor budaya sebagai penggerak utama pariwisata, mendampingi potensi keindahan alam yang telah lebih dahulu dikenal.
Berbagai inovasi dan fasilitasi diberikan melalui Bidang Kebudayaan Disbudparpora kepada pelaku seni, sanggar, dan lembaga adat di Pacitan.
Tujuannya tak hanya untuk menjaga warisan budaya leluhur, tapi juga untuk memperkuat identitas lokal sebagai penopang pertumbuhan kunjungan wisatawan.
Kabid Kebudayaan Disbudparpora Pacitan, Sukamto, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa seluruh tim di bidang kebudayaan bekerja maksimal untuk mewujudkan visi besar kepala daerah.
"Kami tim di bidang kebudayaan akan terus bekerja maksimal dalam mewujudkan program Bapak Bupati dalam bidang seni dan budaya," tegasnya, Sabtu (31/5/2025).
Sukamto, yang juga dikenal sebagai Ketua PSHT Ranting Pacitan Cabang Pacitan, menyampaikan sederet capaian penting yang berhasil diraih dalam kurun waktu dua setengah tahun terakhir.
"Alhamdulillah, kerja keras kami selama dua setengah tahun ini banyak raihan-raihan, di antaranya adalah terpeliharanya enam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), fasilitasi untuk sanggar seni, paguyuban, dan lembaga dewan adat, serta pemberian alat kesenian dan kebudayaan kepada mereka. Selain itu, budaya Pacitan juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di luar daerah. Festival Rontek Pacitan (FRP) pun berhasil masuk dalam daftar 101 Kalender Event Nasional (KEN) Kemenparekraf selama tiga tahun berturut-turut.
Pacitan juga meraih peringkat kedua dalam Penilaian PPKD se-Jawa Timur. Pemeliharaan situs-situs cagar budaya di seluruh wilayah kabupaten terus berjalan dengan dukungan tenaga pelihara khusus. Gunungsewu sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark telah berhasil direvalidasi dan diakui sebagai geopark tingkat dunia berkat kerja sama tiga kabupaten: Pacitan, Wonogiri, dan Gunungkidul, atau dikenal dengan PAWONSARI. Kami juga menggelar berbagai pertunjukan kesenian di kawasan wisata serta melakukan inventarisasi, pemeliharaan, dan perlindungan terhadap sejumlah Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK)," jelas Sukamto.
Menutup pernyataannya, pria yang juga dikenal sebagai penggemar setia klub voli LavAni ini menyampaikan harapan agar budaya Pacitan terus berkembang dan mendapat dukungan semua pihak.
"Tentu kami tidak puas sampai di sini. Saya berharap nantinya budaya Pacitan yang bernilai historis dan kultural, juga bernilai kepariwisataan, akan bisa tumbuh dan berkembang tentunya dengan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah dan para pegiat serta tokoh-tokoh seni dan budaya Pacitan," pungkasnya.
Oleh: Acir Hernowo
Editor: Redaksi
Posting Komentar