220 Calon Warga PSHW TM Jalani Ritual Keceran di Madiun

Polres Madiun Kota Kerahkan Puluhan Personel untuk Jaga Keamanan Prosesi Sakral | Minggu 15 Juni 2025 | Foto: (Dok. Humas 

GARDAJATIM.COM: Suasana malam di Padepokan PSH Winongo Tunas Muda, Jalan Doho No.123, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, terasa penuh khidmat dan semarak. 

Sebanyak 220 calon warga baru dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ritual keceran, prosesi penting dalam tahapan menuju pengesahan sebagai warga resmi Perguruan Silat PSH Winongo Tunas Muda (PSHW TM).

Kegiatan berlangsung sejak pukul 20.00 WIB hingga menjelang subuh, diawali dengan registrasi peserta yang telah mendaftar secara daring, dilanjutkan sarasehan ajaran perguruan, dan ditutup dengan prosesi inti keceran yang berlangsung hingga dini hari.

Para peserta berasal dari berbagai daerah, dengan rincian sebagai berikut:

* Mojokerto (75 orang)
* Lumajang (45 orang)
* Yogyakarta (40 orang)
* Kabupaten Madiun (30 orang)
* Ngawi (8 orang)
* Rembang (7 orang)
* Boyolali (7 orang)
* Kota Madiun (5 orang)
* Kendal (3 orang)

Seluruh peserta diwajibkan mengenakan pakaian muslim, tidak membawa atribut sakral perguruan, dan menggunakan kendaraan tertutup saat hadir ke lokasi acara. Hal ini demi menjaga kesakralan dan kekhusyukan prosesi.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto, S.I.K., memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang tertib dan lancar.

“Kami berterima kasih kepada jajaran Polsek Manguharjo dan panitia PSH Winongo Tunas Muda atas koordinasi yang baik. Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar, aman, dan kondusif tanpa gangguan apapun,” ujar AKBP Wiwin.

Sebanyak 39 personel pengamanan diterjunkan ke sejumlah titik strategis, mulai dari area padepokan, lapangan Winongo, hingga Pos Polisi Precet di Jalan Gajahmada. Pengamanan dipimpin oleh empat Padal (Perwira Pengendali) dari unsur Polsek Manguharjo.

Kapolsek Manguharjo selaku penanggung jawab menyampaikan bahwa hanya peserta terdaftar dan petugas keceran yang diizinkan masuk ke area inti padepokan. 

Sementara itu, pendamping dan pengunjung hanya diperkenankan berada di luar area inti, demi menjaga kekhusyukan prosesi.

Kegiatan ini turut disaksikan sekitar 150 warga dan pendamping dari PSHW TM yang memadati kawasan sekitar padepokan dan Lapangan Winongo.

Ritual keceran menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya dan spiritualitas dalam dunia pencak silat. Sakralitas kegiatan tetap dijaga dengan ketat, di bawah pengawasan aparat keamanan, guna memastikan situasi berjalan aman, tertib, dan kondusif. (Arg/Hms)

Editor: Redaksi 



0/Post a Comment/Comments