Direktur RSUD Dr. Harjono Bantah Tudingan Aksi Pemuda: Antara Tuntutan Pelayanan dan Isu Fitnah

Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma, Sp. PD., saat jumpa pers. (Foto: Achmad Kholil)


GARDAJATIM.COM
: Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma, Sp. PD., membantah tegas berbagai tudingan miring yang menyeret namanya.

Ia menyebut seluruh isu yang menuding dirinya terlibat dalam praktik tidak etis, permainan pengadaan alat kesehatan, hingga isu personal di luar institusi adalah tidak benar.

“Demi Allah, itu semua tidak benar. Selama ini saya memilih diam, tapi tuduhan itu sudah menyebar luas dan saya harus meluruskan,” tegas dr. Yunus dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

Bantahan tersebut disampaikan usai puluhan pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai Pemuda Peduli Ponorogo menggelar aksi unjuk rasa di depan RSUD dr. Harjono pada hari yang sama.

Dalam aksinya, mereka menyuarakan keprihatinan atas kualitas pelayanan rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut yang dinilai masih belum memadai.

Koordinator aksi, Wijaya, menegaskan bahwa keluhan masyarakat tentang RSUD dr. Harjono bukanlah hal baru.

Ia menyoroti panjangnya antrian, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya tenaga medis yang dinilai tak kunjung dibenahi.

“Kesehatan adalah hak dasar rakyat. Kami menilai RSUD belum menunjukkan upaya maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan,” ungkap Wijaya di hadapan massa aksi.

Selain menuntut perbaikan layanan, massa juga mendesak klarifikasi atas isu dugaan permainan dalam pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan. Mereka meminta rumah sakit dipimpin oleh sosok yang berintegritas dan profesional.

“Kami minta penjelasan terbuka agar isu-isu ini tidak menjadi bola liar yang menurunkan kepercayaan publik,” tambah Wijaya.

Menanggapi tuntutan tersebut, dr. Yunus menegaskan, bahwa tudingan yang diarahkan kepadanya berasal dari akun-akun anonim di media sosial, seperti Andayani Sera.

Ia bahkan mengklaim mengetahui siapa pihak yang mendalangi dan membiayai penyebaran isu tersebut.

“Saya tahu siapa yang membiayai penyebaran isu ini. Ini bukan serangan personal biasa. Polanya mirip dengan serangan digital terhadap sejumlah pejabat di wilayah eks-Karesidenan Madiun, termasuk Bupati Magetan yang pernah menjadi korban,” ujarnya.

Ia menilai serangan tersebut sebagai upaya sistematis untuk menjatuhkan reputasinya dan menyebut akan menempuh jalur hukum untuk menghadapi fitnah yang dialamatkan kepadanya.

Aliansi Pemuda Peduli Ponorogo saar orasi di depan RSUD Dr. Harjono S Ponorogo.

Dalam kesempatan itu, dr. Yunus juga memaparkan sejumlah capaian RSUD dr. Harjono Ponorogo, seperti pengembangan fasilitas cathlab, pembangunan Unit Gawat Darurat (UGD) terbesar untuk ukuran kabupaten, serta penerapan layanan one stop service yang memungkinkan pasien mendapatkan obat langsung diantar ke rumah untuk mengurangi antrian.

Ia menilai narasi pelayanan buruk yang disuarakan oleh massa aksi adalah isu lama yang tidak sesuai dengan kondisi saat ini. 

Menurutnya, kunjungan pasien kini meningkat dari 30 persen menjadi 60 persen, dan pendapatan rumah sakit naik dari Rp90 miliar menjadi Rp170 miliar, yang menyumbang 50 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ponorogo.

Dr. Yunus berharap kritik dan masukan disampaikan melalui jalur yang tepat, serta meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. (AK)


Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments

GARDA JATIM
GARDA JATIM