Menuju PAD Rp1 Triliun, Bupati Sugiri Genjot Ekonomi Lewat Revitalisasi Makam

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, bersama Ali Mufthi anggota Komisi V DPR RI Dapil VII Jawa Timur saat meninjau Makam Bathoro Katong.

GARDAJATIM.COM
: Pemerintah Kabupaten Ponorogo berencana merevitalisasi dua makam religi bersejarah, yakni Makam Bathoro Katong di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, dan Makam Tegalsari di Kecamatan Jetis.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan peziarah sekaligus menggerakkan perekonomian lokal melalui sektor wisata religi.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninjau langsung lokasi Makam Bathoro Katong bersama jajaran dinas terkait dan anggota Komisi V DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Ali Mufthi, Senin (3/6).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sugiri mengungkapkan bahwa revitalisasi dilakukan dengan skema kolaboratif lintas sektor.

“Tepat di sebelah kanan area makam, lahan milik Pemkab akan kami manfaatkan sebagai area parkir bus. Nantinya, peziarah bisa berjalan kaki melewati jalur dekat MTsN 2 Ponorogo,” ujar Sugiri.

Untuk mendukung aktivitas ekonomi warga, sepanjang jalur tersebut akan disediakan ruang untuk pelaku usaha mikro, termasuk penggunaan becak listrik sebagai transportasi ramah lingkungan.

“Tujuan akhirnya, ekonomi warga tumbuh dari aktivitas peziarah,” tambahnya.

Sementara itu, untuk kawasan Makam Tegalsari, Pemkab berencana menggeser lokasi pasar hewan dari area pasar sapi saat ini ke Pasar Wage atau ke lahan kosong milik pemda di sisi selatan. Lokasi pasar sapi yang lama akan difungsikan sebagai terminal transit bus bagi para peziarah.

“Pasar hewan nanti kami jadikan satu, pasar kambing dan pasar sapi, sebelahnya ada pasar rakyat, serta dilengkapi Rumah Potong Hewan (RPH) halal. Semuanya demi optimalisasi ruang dan peningkatan pelayanan,” terang Sugiri.

Revitalisasi ini merupakan bagian dari strategi besar Pemkab Ponorogo dalam mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp1 triliun.

“Menuju PAD Rp1 triliun tidak boleh menginjak rakyat. Harus lewat inovasi, terutama dari sektor ekonomi kreatif dan wisata religi,” pungkasnya. (Fjr)


Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments