Momen Istimewa! Pemkab Ponorogo Terima Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Pembukaan Grebeg Suro 2025

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko secara resmi membuka Grebeg Suro 2025, Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX dan Festival Reog Remaja (FRR) XXI. (Foto: Achmad Kholil/Gardajatim.com)

GARDAJATIM.COM
: Pembukaan Grebeg Suro 2025, Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX dan Festival Reog Remaja (FRR) XXI menjadi momen istimewa dan penuh makna bagi masyarakat Ponorogo.

Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menerima sertifikat warisan budaya tak benda UNESCO, yang diserahkan langsung oleh Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan, Selasa (17/6/2025) di Panggung Utama Alun-Alun Ponorogo.

Sertifikat bergengsi tersebut diterima oleh Bupati Sugiri Sancoko didampingi Wakil Bupati Lisdyarita, disambut hangat oleh para seniman, budayawan, dan ribuan masyarakat yang memenuhi alun-alun. 

Penghargaan itu menjadi sebuah pengakuan atas kekayaan budaya Ponorogo, khususnya Reog, yang tak hanya hidup di tengah masyarakat, tetapi juga diakui dunia.

Selain penerimaan sertifikat, upacara pembukaan Grebeg Suro 2025 juga dimeriahkan dengan penyerahan piala bergilir FNRP dan FRR oleh SMAN 1 Ponorogo dan SMP 2 Kauman, yang kemudian diterima oleh Bupati Sugiri dan Wabup Lisdyarita.

Tombak pusaka Ponorogo juga diserahkan oleh Ketua Pamong Wengker Heru Trimawan sebagai lambang dimulainya pergelaran Grebeg Suro.

Dalam sambutannya, Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan harapan, bahwa perayaan tahunan tersebut dapat menjaga akar budaya, menumbuhkan karakter bangsa, dan turut mendorong perekonomian kreatif di Ponorogo.

“Ini merupakan sebuah perjalanan penting bagi Ponorogo. Dengan diakuinya Reog sebagai warisan budaya tak benda, kami juga tengah melangkah untuk mendaftarkan kota tercinta ini ke UNESCO Creative Cities Network, sehingga nanti Ponorogo dapat lebih mendunia dan memberikan dampak yang luas bagi masyarakatnya,” katanya sambil resmi membuka perayaan Grebeg Suro 2025 dengan hentakan tali kolor warok yang menjadi ciri khasnya.

Grebeg Suro bukan hanya sebuah perayaan tahunan, tetapi juga momentum penting untuk melestarikan akar budaya, menjaga tradisi, dan sekaligus membuka peluang lebih luas bagi Ponorogo di kancah internasional.

Dengan pengakuan UNESCO dan kerja sama dari masyarakat, Ponorogo diharapkan mampu terus melangkah menjadi kota kreatif yang menjaga warisan budaya sambil melangkah menuju masa depan yang lebih gemilang. (AK)


Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments

GARDA JATIM
GARDA JATIM