Tradisi Sakral Sambut Tahun Baru Jawa, Tujuh Pusaka Utama Dikirab di Tengah Lantunan Doa dan Ribuan Penonton | Jumat 28 Juni 2025 | Foto : Noor
GARDAJATIM.COM : Kirab Pusaka 1 Suro kembali digelar secara khidmat oleh Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis malam (26/6/2025), untuk menyambut Tahun Baru Jawa 1 Suro 1958 Je.
Dalam prosesi sakral ini, Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram memimpin langsung jalannya kirab dengan membawa salah satu pusaka utama Kraton.
Rangkaian kirab dimulai pukul 20.00 WIB dari dalam Kraton melalui pintu Kori Kamandungan, didahului dengan doa wilujengan di Sasana Maligi yang dipimpin oleh ulama Kraton sebagai wujud permohonan keselamatan dan berkah bagi bangsa.
Kirab berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri langsung oleh SISKS Pakoe Boewono XIII, permaisuri GKR Pakoe Boewono, GKR Timoer Rumbay Kusumadewayani, serta para anggota keluarga Kraton seperti GRAy Devi Lelyana Dewi dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.
Ribuan abdi dalem dan masyarakat dari berbagai daerah memadati rute kirab hingga kawasan Gladag.
Lima ekor kebo bule turut serta dalam kirab, dengan Kanjeng Kyai Slamet memimpin barisan terdepan, menambah nuansa sakral dalam prosesi tersebut.
Selain tokoh internal Kraton, sejumlah pejabat dan tokoh nasional turut hadir, di antaranya Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Jawa Tengah Muhammad Lutfi, Wali Kota Surakarta Respati Ardi, dan Wakil Wali Kota Astrid.
“Malam Suro menjadi momentum untuk mengingat perjalanan setahun ke belakang dan menyiapkan diri menyambut tahun yang baru dengan niat kebaikan,” ujar KPA Danni Nur Adiningrat, Pengageng Sasana Wilapa.
Dalam kirab tahun ini, tujuh dari total 13 pusaka utama Kraton turut disemayamkan dan dikirab sepanjang rute.
Setiap pusaka membawa makna simbolik tersendiri, merepresentasikan nilai-nilai keberanian, peradaban, dan kebijaksanaan para leluhur Kraton Surakarta.
Danni juga menegaskan bahwa Kirab Pusaka bukan hanya sekadar pelestarian tradisi, namun menjadi refleksi spiritual dan pemantik semangat masyarakat untuk lebih mencintai dan menjaga adat budaya masing-masing.
“Harapan kami, seluruh masyarakat dari berbagai suku dan latar belakang bisa lebih memperhatikan dan melestarikan adat serta budaya daerah. Ini penting sebagai fondasi kebudayaan nasional sekaligus benteng dari pengaruh budaya asing,” pungkas KPA Danni Nur Adiningrat.
Tradisi Kirab Pusaka 1 Suro telah menjadi agenda tahunan Kraton Surakarta yang terus dipertahankan sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah dan warisan budaya Nusantara. (Arg)
Editor: Redaksi
Posting Komentar