DP Ponorogo Gandeng LP Ma’arif NU, Dorong Pendidikan Berbasis Karakter

Redaksi
... menit baca
![]() |
Suasana pertemuan antara Dewan Pendidikan dan LP Ma’arif NU Ponorogo yang membahas strategi pembentukan karakter di jenjang pendidikan dasar. (Foto: Nan) |
Hal itu disampaikan DP saat melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Ponorogo, sebagai bagian dari langkah strategis menyusun kebijakan pendidikan berbasis nilai lokal dan religius, Jumat (11/7).
Ketua DP Ponorogo, Prof. Dr. H. Fajar Pramono, M.Si menyatakan, bahwa pihaknya tidak sekadar hadir secara formal, tetapi benar-benar ingin menyerap gagasan dari pelaku pendidikan di akar rumput.
Pertemuan tersebut diwarnai diskusi intensif dengan jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo. Ketua Tanfidziyah PCNU, KH. Dr. Idam Musthofa, M.Pd menyampaikan pentingnya menjadikan institusi-institusi keagamaan sebagai pusat pembentukan karakter peserta didik.
“Masjid, Al-Qur’an, dan para ulama harus ditempatkan sebagai inti dari proses pendidikan, bukan hanya tambahan. Di sanalah nilai dan akhlak ditanamkan secara konsisten,” kata KH. Idam.
Wakil Ketua PCNU Bidang Pendidikan, Dr. H. Ahmadi, M.Ag menambahkan, bahwa arah pendidikan nasional perlu kembali menegaskan dimensi spiritual dan moral agar tidak terjebak pada aspek teknis belaka.
“Pendidikan yang baik tidak cukup hanya mengandalkan sistem dan infrastruktur. Harus ada ruang besar untuk nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam setiap jenjang pendidikan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua LP Ma’arif NU Ponorogo, Dr. Basuki, M.Ag menyoroti pentingnya keberpihakan anggaran pemerintah daerah terhadap program-program pembentukan karakter, khususnya pada pendidikan dasar.
“Jika karakter tidak dibentuk sejak awal, maka pencapaian akademik pun tidak akan memberi dampak jangka panjang. Kami berharap Pemkab Ponorogo berani membuat kebijakan anggaran yang berpihak pada nilai,” jelasnya.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Prof. Fajar memastikan bahwa seluruh hasil diskusi akan ditindaklanjuti dalam bentuk rekomendasi strategis kepada pemangku kebijakan.
“Ini bukan forum seremonial. Kami berkomitmen mengawal semua masukan hingga menjadi bagian dari arah kebijakan pendidikan Ponorogo ke depan,” pungkasnya. (Fjr)
Editor: Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...