Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih, Dekopinda, dan Lapenkop Majukan Madiun
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
Gerakan kolaborasi antar koperasi tumbuhkan semangat baru menuju desa sejahtera | Kamis 10 Juli 2025 | Foto : Ist |
GARDAJATIM.COM : Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-78, Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Dekopinda Kabupaten Madiun menggelar Seminar Perkoperasian bertema “Menyongsong Koperasi Desa Merah Putih Menuju Koperasi Indonesia Melompat Lebih Tinggi” di Aula Inka, Kota Madiun, Sabtu (5/7/2025).
Acara ini diikuti ratusan peserta dari berbagai jenis koperasi dan unsur pemuda koperasi se-Madiun dan sekitarnya.
Seminar menghadirkan Coach Moh. Faisol Khusni, S.Sos.I., M.S.I. (Kepala Wilayah LAPENKOP Jatim dan Konsultan Koperasi Nasional) sebagai narasumber, dimoderatori oleh Ahmad Kudhori, S.E., M.Si., CTT., CIIQA., CGAA.
Antusiasme peserta terlihat sejak pagi, meski panitia harus membatasi jumlah peserta luring karena keterbatasan tempat.
Dalam paparannya, Coach Faisol menyampaikan pandangan segar dan menyejukkan soal hadirnya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP):
“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) tidak perlu dipersoalkan, karena ia adalah bagian dari keluarga besar desa. Sebagai keluarga baru, mari kita bina dan didik bersama agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam satu keluarga, tujuan kita sama: menyejahterakan warga desa. Maka, yang kita perlukan hanyalah berbagi peran dan tugas.”
Ia juga menambahkan pentingnya kolaborasi daripada kompetisi:
“BUMDes dan Kopdes bukan untuk dibandingkan, melainkan untuk saling menguatkan. BUMDes bisa berperan sebagai ‘kakak’, dan Kopdes sebagai ‘adik’ yang masih bertumbuh. Keduanya harus berjalan kompak, bahu membahu, dan gotong royong menjadi alat motor penggerak kesejahteraan warga desa. Prinsipnya adalah mutualisme dan pengabdian kepada desa.”
“Dengan sinergi dan semangat kekeluargaan ini, kita harapkan tidak ada saling melemahkan, justru yang terjadi adalah saling memperkuat, saling melengkapi, dan saling menopang demi desa yang bersih, sehat, dan sejahtera.”
Ketua Dekopinda Kabupaten Madiun, Sarwana, S.E., M.M., dalam sambutannya menegaskan kesiapan pihaknya menyambut kehadiran KDMP dan KKMP:
“Gerakan koperasi Kabupaten Madiun di bawah naungan Dekopinda siap menyambut kedatangan saudara baru yaitu KDMP dan KKMP. Kami siap bekerja sama dalam mengembangkan koperasi di Kabupaten Madiun, khususnya menuju Kabupaten Madiun yang bersahaja: bersih, sehat, dan sejahtera, sesuai visi misi daerah.”
Sementara itu, Kepala Lapenkopda Kabupaten Madiun, Eny Kusumawardani, S.E., M.M., menggarisbawahi pentingnya forum-forum diskusi:
“Seminar adalah wadah bertukar ide dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan Indonesia emas. Tambahan amunisi hal baru/kekinian sangat diperlukan saat ini. Jangan hanya bermimpi, bangun dan bangkit! Bertukar ide memperkuat hubungan dan membangun sinergi yang baik agar koperasi maju dan Indonesia menjadi adil makmur. Antusias peserta, khususnya dari saudara muda kita di KDMP, sangat luar biasa. Mereka menunjukkan kesiapan menjalankan koperasi desa secara mandiri.”
Acara ini juga dihadiri berbagai elemen koperasi, mulai dari pengurus KDMP, KPRI, KUD, Kopwan, hingga KSP dan KSPPS. Perwakilan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun turut hadir memberikan dukungan penuh.
Salah satu peserta, Bapak Heri, berbagi pengalamannya:
“Awalnya saya melihat keberadaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai tantangan. Tapi setelah mengikuti seminar ini, saya mendapat pencerahan. Sebagai koperasi lama, saya merasa tergerak untuk siap membangun kerja sama dan kolaborasi.”
Diskusi berjalan sangat aktif hingga panitia perlu menghentikan sesi karena keterbatasan waktu. Namun, suasana tetap penuh semangat dan keakraban.
Lewat seminar ini, diharapkan tumbuh kesadaran bersama bahwa koperasi, termasuk KDMP, bukanlah ancaman tetapi bagian dari keluarga besar desa yang perlu dirawat bersama.
Kolaborasi dan inovasi diyakini menjadi kunci agar koperasi tidak lagi hanya dipandang sebagai organisasi konvensional, melainkan sebagai motor penggerak ekonomi rakyat yang inklusif dan adaptif menghadapi tantangan zaman. (Hms)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...