Warga Sidodadi Gelar Nyadran Suro, Doakan Leluhur dan Kemajuan Kabupaten Madiun

Tradisi Bersih Desa Jadi Momentum Pererat Silaturahmi dan Lestarikan Budaya | Jumat, 18 Juli 2025 | Foto : Dja

GARDAJATIM.COM : Menyambut datangnya bulan Suro, warga Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, mengadakan tradisi tahunan nyadran atau doa bersama.

Tradisi ini digelar sebagai wujud rasa syukur sekaligus penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa membangun desa.

Kegiatan bersih desa ini diinisiasi oleh Kepala Desa Sidodadi, Wiyarno, dan berlangsung di kediamannya pada Kamis malam (17/7).

Acara tersebut dihadiri sekitar 250 orang yang terdiri atas tokoh masyarakat, sesepuh, serta tokoh agama dari berbagai dusun.

Dalam suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan, warga memanjatkan doa untuk arwah para pendiri Desa Sidodadi, sekaligus memohon keselamatan dan kemajuan bagi masyarakat Kabupaten Madiun.

“Kami sebagai generasi penerus tidak boleh melupakan sejarah. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa desa ini bisa berdiri karena perjuangan para pendahulu,” ujar Meysin, salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Tak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Bersama-sama, warga membersihkan lingkungan, menyiapkan sesaji, dan mengikuti prosesi doa bersama dengan penuh rasa kekeluargaan.

Tahun ini, nyadran terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Madiun. Dalam doa-doa yang dipanjatkan, warga berharap Kabupaten Madiun senantiasa diberkahi kedamaian dan semakin maju.

“Bulan Suro ini penuh berkah dan hidayah. Semoga melalui tradisi bersih desa ini, warga Sidodadi semakin guyub, rukun, dan makmur bersama. Harapan kami, Kabupaten Madiun juga semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya. (Arg/Dja)

Editor: Redaksi