-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80 TAHUN - PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: 0821 3105 7771

Kebaya Hitam Gustika Hatta, Simbol Kritik untuk Negeri

Gustika Jusuf Hatta. (Foto: doc. Ig@gustikajusuf)
GARDAJATIM.COM
: Gustika Jusuf Hatta, cucu Proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta, tampil dengan sikap yang berbeda pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Di tengah gegap gempita perayaan, ia justru memilih kebaya hitam yang dipadukan dengan batik slobog sebuah kain tradisional Jawa yang sarat makna duka.

Batik yang lazim dipakai dalam prosesi pemakaman ini bukan sekadar busana, melainkan simbol pelepasan sekaligus doa bagi perjalanan yang ditinggalkan.

Dalam unggahannya di Instagram @gustikajisuf, ia menegaskan bahwa pilihannya adalah bentuk protes diam sekaligus cara menyalurkan kegelisahannya terhadap kondisi bangsa.

Busana itu, menurutnya, menjadi medium ekspresi sekaligus cara merangkul warisan budaya Jawa yang ia miliki.

Ia bahkan bertekad mempertahankan sikap ini selama lima tahun ke depan, menjadikannya simbol duka yang berlapis makna: protes, ingatan, sekaligus perlawanan moral.

Keprihatinannya terutama tertuju pada kondisi penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Dengan tegas, ia melayangkan kritik keras pada pucuk pimpinan negara yang dinilainya abai terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Ia menyebut Presiden sebagai "penculik dan penjahat HAM", sementara Wakil Presiden ia cap sebagai "anak haram konstitusi."

Tak berhenti di sana, Gustika juga menyoroti meningkatnya militerisasi di ruang sipil serta upaya penulisan ulang sejarah nasional yang dikhawatirkan dapat memutihkan dosa penguasa dan para kroninya.

Meski memilih simbol duka, Gustika menolak dianggap putus asa. Baginya, berkabung bukan berarti menyerah, melainkan wujud cinta terdalam pada bangsa.

Berkabung, katanya, adalah keberanian menatap sejarah dengan jujur dan menjaga ingatan. Dan di balik itu semua, merayakan kemerdekaan tetap berarti mendoakan keselamatan Indonesia agar bangsa ini mampu melangkah menuju masa depan yang lebih adil dan manusiawi. (Fjr)
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar