Kidung Aruna Kinanthi”, Doa dan Harapan di Logo Hari Jadi ke-529 Ponorogo

Redaksi
... menit baca
![]() |
Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo. |
Launching ini menandai dimulainya rangkaian perayaan hari jadi yang mengusung makna mendalam tentang perjalanan panjang Ponorogo menuju masa depan yang lebih hebat.
Angka 529 bukan hanya penanda usia, tetapi simbol sebuah “kidung merdu” dalam perjalanan panjang Ponorogo. Tahun ini seluruh harmoni itu dibingkai dalam tema puitis Kidung Aruna Kinanthi. Sebait doa, sebuah nyanyian harapan, menuju Ponorogo yang semakin hebat.
Logo: Lembaran Buku yang Membawa Kisah Baru
Logo Hari Jadi ke-529 dikemas dengan konsep lembaran buku yang sedang dibalik. Bukan sekadar estetika visual, logo ini melambangkan babak baru perjalanan Ponorogo di bawah kepemimpinan Kang Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita.
Ini tentang melanjutkan kisah, menyusuri paragraf demi paragraf, menuliskan bab baru Ponorogo dengan penuh keyakinan dan hati yang berpihak pada rakyat.
Perpaduan warna hijau tosca, merah muda, dan magenta pada logo mencerminkan semangat segar, sementara pemilihan font klasik Times New Roman menjembatani nilai lama dan semangat generasi muda.
Visual ini menggambarkan harmoni antar generasi, rukun, dan saling mengisi.
Makna Tema: Kidung, Aruna, dan Kinanti
Tema Kidung Aruna Kinanthi dipilih bukan tanpa alasan. Kidung adalah puisi kehidupan, doa dan nyanyian harapan yang mengalun dari hati masyarakat Ponorogo. Aruna, dalam bahasa Sanskerta, berarti fajar, cahaya pertama yang membelah gelap dan pertanda awal baru yang penuh harapan. Sementara Kinanti bermakna menggandeng, berjalan bersama dalam satu irama dan tujuan.
Seperti fajar yang mengiringi datangnya terang, dan seperti tangan yang saling menggandeng, Ponorogo akan terus melangkah maju. Kita ingin perjalanan ini menjadi kidung peradaban, nyanyian perjuangan, dan doa bersama untuk Ponorogo yang lebih hebat.
Perayaan yang Penuh Makna
Hari Jadi ke-529 Ponorogo tak hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi perjalanan panjang kabupaten ini.
Melalui tema puitis ini, Pemkab mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandeng tangan melanjutkan kisah hebat Ponorogo. (Fjr/Red)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...