Bupati Madiun Tekankan Kesiapsiagaan Banjir Lewat Pembentukan KSB Pilangkenceng
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
| Pemkab Targetkan Pembentukan KSB di Seluruh Kecamatan Secara Bertahap | Jumat 21 November 2025 | Foto : Simulasi dan Pengukuhan KSB "Wono Tirto". (Dok. Mah) |
GARDAJATIM.COM : Pemerintah Kabupaten Madiun menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi banjir di wilayah rawan melalui pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) Wonotirto yang mencakup seluruh Kecamatan Pilangkenceng.
Program tersebut ditutup dengan simulasi dan pengukuhan KSB serta penyiapan lumbung sosial di Lapangan Desa Ngale, Jumat (21/11/2025).
Bupati Madiun hadir langsung dalam kegiatan itu dan menekankan bahwa pembentukan KSB menjadi langkah mendesak mengingat Pilangkenceng merupakan kecamatan dengan intensitas banjir tinggi.
“Ini kan musim pancaroba, kita harus siap siaga. Alhamdulillah Kemensos memberikan fasilitas sehingga masyarakat bisa mendapat pelatihan. Karena bencana itu urusan bersama,” ujar Bupati.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan membentuk KSB di seluruh kecamatan secara bertahap.
“Kita bentuk 15 kecamatan, tapi bertahap karena anggaran terbatas. Yang penting semua masyarakat Kabupaten Madiun harus siap siaga. Hasil simulasi juga sudah kita kirim ke camat se-Kabupaten Madiun agar bisa diterapkan,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Madiun memetakan sedikitnya delapan desa rawan banjir di Pilangkenceng, di antaranya Desa Bulu, Kebonduren, Kenongorejo, Wonoayu, dan Krapyak.
Wilayah-wilayah tersebut kerap mengalami luapan air saat musim hujan.
Kegiatan yang berlangsung sejak 19–21 November ini diikuti 275 peserta, terdiri dari Relawan Tagana, unsur masyarakat desa lokasi KSB, perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, hingga pilar-pilar sosial seperti SLRT.
Rangkaian materi meliputi pelatihan pertolongan pertama, evakuasi darurat, pembentukan struktur KSB, hingga penguatan lumbung sosial. Seluruh pembiayaan difasilitasi oleh Kementerian Sosial RI.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Supriyadi, menyampaikan bahwa pembentukan KSB bertujuan menumbuhkan partisipasi dan kemandirian warga.
“Harapannya, ketika bencana terjadi, masyarakat bisa mengurus dirinya sendiri dan korban dapat diminimalisir,” ujarnya.
Dengan terbentuknya KSB Wonotirto yang mencakup satu kecamatan penuh, pemerintah berharap penanganan darurat banjir dapat dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan berbasis pada kekuatan masyarakat. (Mah)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
