Erupsi Gunung Semeru Meluas Hingga 13 Kilometer, Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat
GARDAJATIM.COM:Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) tercatat lebih luas dari kejadian sebelumnya setelah hasil pemantauan udara menunjukkan sebaran awan panas guguran (APG) mencapai jarak sekitar 13 kilometer. Guguran material vulkanik itu bergerak ke wilayah Besuk Kobokan di sisi selatan tubuh gunung.
APG Mengarah ke Besuk Kobokan, Jalur Baru Diduga Terbentuk Akibat Material Lama yang Belum Tersapu | Jumat 21 November 2025 | Foto : ist
Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menyebut pola erupsi kali ini berbeda dari letusan yang terjadi pada tahun 2020, 2021, dan 2023. Perubahan arah APG menjadi indikator adanya jalur baru yang terbentuk akibat endapan erupsi sebelumnya.
"Erupsi yang terjadi pada hari Rabu lalu mengarah ke selatan di luar jalur erupsi yang lalu," ujar Agus kepada detikJatim Jumat (21/11/2025).
Ia menjelaskan, tumpukan material vulkanik yang belum seluruhnya terbawa aliran lahar atau penanganan pascaerupsi diduga menjadi penyebab melebar dan berubahnya arah guguran.
"Bisa jadi sisa erupsi 2020-2021, 2023 belum terambil sehingga membuat jalur baru," terang Agus.
Sebagai langkah mitigasi, Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru. Status tersebut diberlakukan hingga 26 November 2025 sambil menunggu evaluasi aktivitas vulkanik dan kondisi lapangan.
Hingga saat ini, petugas gabungan masih melakukan pemetaan risiko, pendataan warga terdampak, serta penyiapan lokasi evakuasi untuk mengantisipasi potensi peningkatan aktivitas gunung.
Editor : Redaksi
(el)