-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Hujan Lebat Sebabkan Anak Sungai Sadar Meluap, 20 Rumah di Mojoanyar Mojokerto Terendam Banjir

BPBD Pastikan Tak Ada Korban Jiwa, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan | Kamis, 13 November 2025 | Foto : Lokasi Banjir di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar. (dok.ist)
GARDAJATIM.COM :
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto pada Rabu (12/11/2025) sore menyebabkan luapan air dari Anak Sungai Sadar. 

Akibatnya, sedikitnya 20 rumah warga dan sejumlah jalan desa di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, banjir terjadi sekitar pukul 18.00 WIB setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turun sejak pukul 15.30 WIB. Debit air di beberapa sungai meningkat, meluap, dan menggenangi permukiman warga.

“Genangan air masuk ke rumah warga dengan ketinggian sekitar 10 hingga 20 sentimeter. Ada sekitar 20 rumah yang terdampak di RT 01 RW 03 Dusun Tambakrejo,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Kamis (13/11/2025).

Selain permukiman, akses jalan desa juga sempat tergenang dengan ketinggian air antara 10 hingga 80 sentimeter. BPBD segera melakukan assessment dan pemantauan di lokasi. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerugian material yang berarti.

“Pusdalops juga langsung melaporkan kondisi terkini kepada pimpinan. Hingga Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, air sudah surut total. 

Selain di Desa Gayaman, genangan air juga dilaporkan terjadi di Desa Perning, Kecamatan Jetis, dan wilayah Kecamatan Ngoro. Genangan di bawah Jalan Tol Jomo (Jombang–Mojokerto),” ujarnya.

Kendati demikian, genangan cepat surut setelah hujan berhenti. Di Kecamatan Ngoro, air dari dataran tinggi menyebabkan debit Sungai Sumberwaru meningkat dan meluap ke jalan provinsi penghubung Mojokerto–Pasuruan serta area persawahan. Namun, banjir tersebut bersifat sementara dan surut beberapa jam kemudian.

“Di Ngoro dan Jetis hanya genangan, langsung surut setelah hujan berhenti. Untuk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, alhamdulillah sudah tidak banjir. Sebelumnya wilayah ini langganan banjir tiap tahun seperti di Desa Gayaman, termasuk wilayah rawan banjir karena kondisi geografisnya yang rendah dan dekat dengan aliran sungai,” jelas Khakim.

Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, potensi cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. 

Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Rata-rata terjadi sore hari. Kami imbau warga tetap waspada, terutama di wilayah rawan banjir seperti Gayaman,” pungkasnya.
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar