-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Pemkab Madiun Dorong Peningkatan Kompetensi Guru untuk Hadapi Transformasi Pendidikan

Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI Jadi Momentum Perkuat Profesionalisme dan Kesejahteraan Tenaga Pendidik | Selasa, 25 November 2025 | Foto: Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI di Kabupaten Madiun. (Dok.Mah)
GARDAJATIM.COM : Pemerintah Kabupaten Madiun menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas guru dalam menghadapi perubahan sistem pendidikan yang semakin dinamis. 

Penegasan tersebut disampaikan Bupati Madiun dalam peringatan Hari Guru Nasional yang dirangkai HUT ke-80 PGRI di Kabupaten Madiun, Selasa (25/11/2025).

Dalam amanat yang dibacakan pada upacara tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed menekankan pentingnya guru untuk terus adaptif terhadap perubahan model pembelajaran.

Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menegaskan hal senada. Menurutnya, guru tidak boleh terpaku pada metode lama yang tidak lagi relevan dengan kebutuhan peserta didik di era digital.

“Guru harus inovatif dan adaptif. Ini yang kita harapkan agar bisa menjadi guru hebat untuk mewujudkan Indonesia yang kuat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara Dinas Pendidikan dan PGRI harus menjadi energi baru untuk memperkuat karakter peserta didik menuju Indonesia Emas 2045.

“Kebersamaan ini penting untuk mencetak anak-anak yang cerdas dan berkarakter,” lanjutnya.

Selain peningkatan kompetensi, isu kesejahteraan guru juga disorot. Menyikapi regulasi tunjangan dan potensi keterlambatan insentif, Hari Wuryanto menyebut pemerintah pusat tengah menyiapkan sistem pembayaran terpadu agar lebih seragam dan tepat waktu.

“Jika sudah disentralisasi, insyaallah tidak ada lagi keterlambatan,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Agus Sucipto, juga menekankan bahwa peningkatan kualitas dan keterampilan guru harus menjadi agenda berkelanjutan.

“Guru hebat itu yang terus meng-update skill. Karena inti pekerjaan kita adalah pelayanan pembelajaran kepada anak-anak,” ujarnya.

Menurut Agus, tantangan terbesar pendidik saat ini adalah penyesuaian karakter dan pola komunikasi dengan peserta didik generasi digital.

“Pembelajaran tidak bisa lagi dengan pola perintah seperti tempo dulu. Guru harus melayani kebutuhan belajar siswa,” tegasnya.

Pemkab Madiun juga kembali menyiapkan program beasiswa untuk peningkatan kualifikasi akademik guru. Pada 2025 tersedia 150 kuota beasiswa bagi guru yang melanjutkan pendidikan S1 hingga S2. Tahun berikutnya, kuota meningkat menjadi 180 peserta.

“Itu bentuk komitmen Pemkab. Kuotanya ditambah karena kebutuhan peningkatan kompetensi terus naik,” jelas Agus.

Terkait insentif guru honorer, ia menegaskan bahwa prinsip meritokrasi dan regulasi nasional tetap menjadi dasar kebijakan.

“Kesejahteraan guru itu sudah diatur undang-undang. Tugas kami adalah menerapkan regulasinya secara adil,” tambahnya.

Peringatan Hari Guru Nasional di Kabupaten Madiun berlangsung khidmat dan penuh semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, PGRI, dan ribuan guru dari berbagai satuan pendidikan. (Mah)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar