-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Satu Rasa, Satu Hati, Satu Karya: Napas Spiritual di Ulang Tahun RSUD dr. Harjono

Diiringi Sholawat dan Hadroh Nidaul Qolbi, Desa Sukosari, Kauman. (Foto: Nanang Diyanto)

GARDAJATIM.COM
: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono Ponorogo memperingati hari ulang tahunnya yang ke-108 dengan berbagai kegiatan yang dimulai sejak 20 Oktober 2025. Salah satunya kegiatan keagamaan yang digelar di Masjid Asy-Syifa, kompleks rumah sakit setempat, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan tersebut diisi dengan simaan Al-Qur’an, istighosah, dan pengajian yang diikuti oleh ratusan pegawai, tenaga medis, serta jamaah dari lingkungan rumah sakit. Peringatan kali ini mengusung tema “Satu Rasa, Satu Hati, Satu Karya untuk RSDH Tercinta.”

Mewakili Direktur RSUD dr. Harjono, Basri, S.Kep., Ners menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual bagi seluruh keluarga besar rumah sakit.

“Kami mohon doa agar keluarga besar RSUD dr. Harjono senantiasa dimudahkan, dijaga, diberikan kesehatan dan kelapangan hati dalam melayani masyarakat,” ujar Basri.
Jamaah laki laki, karyawan, warga sekitar RSDH, dan keluarga pasien.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut dan berharap acara keagamaan itu dapat mempererat kebersamaan antarsesama pegawai.

“Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya istighosah, simaan, dan pengajian ini. Semoga ini menjadi energi kebaikan bagi kita semua," imbuhnya.

Lantunan shalawat dari grup hadrah Idaul Hulfi kemudian mengalun, mengantar jamaah menyambut penceramah utama, Ustadz H. Meky Hasan Tacharudin.

Jamaah perempuan masjid Asy-Syifa, didominasi oleh karyawati dan keluarga pasien.
Dengan gaya tutur yang ringan tapi menembus kalbu, Ustadz Meky mengajak jamaah merenungi pesan Nabi Muhammad SAW tentang “tiga kunci menuju surga”: menebar kedamaian, memberi makan kepada yang membutuhkan, dan menyambung tali silaturahim.

“Menebar kedamaian itu penting, apalagi di masa ketika bangsa kita baru saja diguncang kabar bohong dan krisis sosial. Pegawai RSUD Harjono, dengan jargonnya satu rasa satu hati satu karya, bisa menjadi duta kedamaian di lingkungannya,” pesan Ustadz Meky.

Ia menambahkan, kedamaian tak cukup hanya diucapkan. Dalam konteks pelayanan kesehatan, kedamaian itu harus hadir di ruang-ruang pasien, di antara keluh kesah keluarga, bahkan dalam hati para tenaga medis yang setiap hari berhadapan dengan derita manusia.

Ustadz H. Mikey Hasan T, memberikan tausiyah pada Semaan, Istighosah, dan pengajian dalam rangkaian HUT 108 RSDH Ponorogo.
Ustadz Meky menutup tausiahnya dengan kisah lembut dari cucu Rasulullah, Sayyid Hasan dan Sayyid Husain, yang membalas perlakuan buruk seseorang dengan memberi kurma terbaik.

“Berbuat baiklah bahkan kepada yang berbuat jahat kepada kita,” ujarnya, menundukkan kepala. “Karena itulah jalan menuju ketenangan.” Doa penutup mengalun lirih.

Beberapa pegawai terlihat meneteskan air mata, mungkin karena tersentuh, mungkin karena menemukan jeda di tengah rutinitas yang melelahkan.

Di usia yang lebih dari satu abad, RSUD dr. Harjono tak lagi sekadar rumah sakit, tapi juga rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas.

Di bawah langit pagi yang mulai terang, jamaah perlahan bubar, membawa pulang kesejukan dari masjid Asy-Syifa, seolah menegaskan, bahwa pelayanan terbaik bukan hanya datang dari keterampilan tangan, tapi juga dari kejernihan hati.


Penulis: Nanang Diyanto

Editor: Redaksi

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar