SPPG Penyedia Makan Bergizi di Madiun Ditutup Sementara Usai Dugaan Keracunan
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
| Dinkes Periksa Sampel Makanan, Siswa Dirawat di RSUD Caruban | Kamis, 27 November 2025 | Foto : Siswi korban dugaan keracunan MBG saat dibawa ke RSUD Caruban. (Dok. Mah) |
GARDAJATIM.COM : Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun menutup sementara operasional SPPG “Cinta Anak”, penyedia menu Program Makan Bergizi (MBG), setelah muncul dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa di tiga sekolah dasar di Kecamatan Mejayan, Kamis (27/11/2025).
Sebanyak tujuh siswa dari SDN Darmorejo 01, SD Kebonagung 02, dan SD Klecorejo dirujuk ke RSUD Caruban karena mengalami gejala muntah, pusing, dan lemas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr. Heri Setyana, memastikan penutupan ini dilakukan sebagai langkah cepat pencegahan.
“SPPG itu sudah kita BIMTEK sebelumnya. Tapi nanti akan kita tutup sementara sambil dilakukan pembinaan lagi. Kalau sudah memenuhi syarat dan layak operasi lagi, baru boleh berjalan,” tegasnya.
Ia menyampaikan sebagian besar siswa telah mendapatkan penanganan awal dan diperbolehkan pulang.
“Sebagian besar sudah ditangani dan sudah dipulangkan. Artinya kondisinya tidak apa-apa,” jelasnya.
Heri menegaskan bahwa kasus ini termasuk kategori ringan, namun tetap harus ditangani serius karena melibatkan banyak siswa.
Menu MBG yang diberikan kepada siswa pada hari kejadian berupa Nasi Goreng Hongkong berikut lauk pendamping.
Dirman, ketua komite SD Kebonagung 02, mengatakan gejala mulai dirasakan siswa sesaat setelah pulang sekolah.
“Ada yang muntah-muntah dan lemas. Sekolah sempat membelikan air degan, tapi kami putuskan dibawa ke puskesmas biar cepat ditangani,” ujarnya.
Sedikitnya 10 siswa di SD Kebonagung 02 mendapat penanganan awal di puskesmas sebelum beberapa di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang muncul meliputi mual, muntah berulang, pusing, hingga tubuh lemas.
Dinas Kesehatan masih mengumpulkan data dari seluruh sekolah terdampak dan melakukan pemeriksaan sampel makanan untuk memastikan sumber penyebab.
Selain itu, Heri menyebutkan bahwa 13 SPPG di Kabupaten Madiun telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sementara SPPG lainnya masih dalam proses.
Penutupan sementara SPPG diharapkan dapat mencegah kejadian serupa serta memastikan seluruh penyedia MBG memenuhi standar keamanan pangan sebelum kembali beroperasi. (Mah)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
