-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Diskusi Reset Indonesia Dibubarkan Aparat di Madiun, Panitia Tetap Lanjutkan Acara

Kegiatan Bedah Buku di Pasar Pundensari Dihentikan Jelang Dimulai, Digelar Ulang di Kota Madiun | Minggu, 21 Desember 2025 | Foto : (Dok. Gardajatim)
GARDAJATIM.COM : Diskusi dan bedah buku Reset Indonesia yang digelar di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, dibubarkan aparat pemerintah dan kepolisian, Sabtu (20/12/2025) malam. 

Pembubaran terjadi saat puluhan peserta telah hadir dan persiapan acara hampir rampung.

Kegiatan literasi yang terbuka untuk umum itu sedianya membahas buku Reset Indonesia, karya kolektif Tim Indonesia Baru yang ditulis Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu. Diskusi dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.

Situasi di lokasi sempat memanas ketika aparat meminta sejumlah peserta yang baru datang untuk pulang, sementara peserta lain yang telah berkumpul diminta membubarkan diri. 

Tak lama kemudian, panitia mendapat tekanan langsung dari pihak kecamatan dan kepolisian untuk menghentikan kegiatan tersebut.

Ketua panitia diskusi, Gizzatara, mengatakan pembubaran terjadi setelah dirinya didatangi perwakilan pemerintah kecamatan bersama aparat kepolisian, tak lama sebelum acara dimulai.

“Pak Camat Madiun secara tegas melarang kegiatan diskusi di Pundensari dan meminta acara ini dibubarkan,” ujar Gizzatara kepada wartawan.

Gizzatara menegaskan bahwa panitia telah menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan kepada pihak kepolisian sebelum acara digelar. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak menjadi pertimbangan aparat di lapangan.

Ia juga menyebut adanya larangan terhadap kehadiran Dandhy Laksono sebagai salah satu narasumber dalam diskusi tersebut.

Selain dari pihak kecamatan, panitia juga diminta langsung oleh kepolisian untuk segera menghentikan diskusi dan membubarkan peserta yang telah hadir di lokasi.

Panitia menyayangkan pembubaran tersebut karena menilai kegiatan yang digelar murni diskusi dan bedah buku, tanpa muatan politik praktis maupun unsur provokatif.

“Ini hanya bedah buku. Isinya menawarkan gagasan tentang Indonesia yang lebih baik. Sangat disayangkan acara seperti ini justru dibubarkan,” kata Gizzatara.

Penulis Reset Indonesia, Dandhy Laksono, turut menyampaikan kekecewaannya atas peristiwa tersebut. Ia menyebut diskusi Reset Indonesia telah digelar di sedikitnya 47 kota di Indonesia dan baru kali ini dibubarkan oleh aparat.

“Baru kali ini diskusi Reset Indonesia dibubarkan. Saya mewakili para penulis menyampaikan terima kasih kepada panitia yang sudah berikhtiar maksimal,” ujar Dandhy.

Menurut Dandhy, pembubaran acara justru mencerminkan kondisi yang dibahas dalam buku Reset Indonesia.

“Situasi malam ini persis seperti yang kami bahas dalam buku. Inilah alasan kenapa Indonesia perlu di-reset,” kata dia.

Meski dibubarkan di lokasi awal, panitia tetap melanjutkan diskusi dan bedah buku Reset Indonesia pada malam yang sama di Mucoffee, Jalan Salak 60B, Kecamatan Taman, Kota Madiun. (@Mah/Tim)

Editor : Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar