DLH Madiun Tindaklanjuti Dugaan Limbah SPPG di Sumberejo, Pemkab Siapkan Langkah Serentak
Garda Jatim
... menit baca
![]() |
| DLH Kumpulkan Seluruh SPPG untuk Samakan Standar Pengelolaan Limbah dan Jaga Keselamatan Lingkungan | Rabu, 10 Desember 2025 | Foto : SPPG Assalam Sumberejo Madiun. (Dok.Ist) |
GARDAJATIM.COM : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun memberikan tanggapan atas dugaan pencemaran limbah yang berasal dari dapur produksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Assalam Sumberejo, Kecamatan Geger.
Sejumlah petani sebelumnya mengeluhkan air bercampur minyak dan bau menyengat yang diduga mengalir ke area persawahan melalui tanah resapan di sekitar dapur produksi.
Kepala DLH Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap aktivitas SPPG yang beroperasi di wilayah tersebut.
Ia memastikan laporan warga tidak diabaikan.
“Pada prinsipnya kami ikut mengamati dan memonitor perkembangan operasional SPPG yang ada di Kabupaten Madiun,” ujarnya singkat.
Menurut Zahrowi, pemerintah daerah tengah menyiapkan langkah koordinatif dengan seluruh pengelola SPPG untuk memastikan sistem pengelolaan limbah berjalan sesuai standar.
Ia menyebut bahwa upaya ini dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya menangani satu titik saja.
“Dalam waktu dekat ada aksi dari pemerintah daerah untuk mengumpulkan seluruh SPPG dan memberikan pemahaman,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan SPPG memang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui program Makanan Bergizi (MBG), sehingga operasionalnya harus berjalan.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa aspek lingkungan tetap menjadi prioritas dan tidak boleh dikorbankan.
“Operasional oke, tapi keselamatan lingkungan jangan sampai terabaikan,” tegasnya.
Zahrowi juga mengungkapkan bahwa DLH telah mendokumentasikan beberapa titik SPPG yang mulai menimbulkan catatan terkait pengelolaan limbah.
Temuan itu akan menjadi dasar pemerintah daerah dalam menentukan langkah selanjutnya agar perbaikan berjalan serentak.
Terkait dugaan pencemaran di Sumberejo, ia menyebut inspeksi teknis dan pengujian kualitas air masih menunggu proses koordinasi internal.
Fokus awal pemerintah daerah adalah menyamakan persepsi seluruh pengelola agar penanganannya tidak parsial.
“Kita lihat nanti, karena pemerintah daerah akan mengumpulkan seluruh SPPG secara bersamaan,” ujarnya.
Sebelumnya, petani setempat menemukan endapan minyak di area persawahan mereka, disertai bau menyengat yang muncul setelah aktivitas SPPG berlangsung.
Warga khawatir kondisi tersebut dapat merusak kualitas tanah dan berdampak pada musim tanam berikutnya.
Pihak SPPG membantah melakukan pembuangan limbah secara sembarangan dan menyatakan siap memperbaiki saluran pembuangan bila diperlukan. (Mah)
Editor : Redaksi
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
