-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Jelang Nataru, Stok Pangan Kabupaten Madiun Surplus dan Terjamin

Harga Sejumlah Komoditas Naik, Pemkab Pastikan Pasokan Tetap Aman | Rabu, 17 Desember 2025 | Foto : Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Paryoto, SP. (Dok. Mah)

GARDAJATIM.COM : Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ketersediaan pangan di Kabupaten Madiun dipastikan berada dalam kondisi aman. Stok pangan yang tersedia dinilai mencukupi dan bahkan berada dalam posisi surplus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Paryoto, SP, mengatakan ketahanan pangan merupakan program prioritas pemerintah yang mencakup seluruh rantai penyediaan pangan, mulai dari hulu hingga hilir.

Namun, pihaknya lebih menekankan pada pemantauan ketersediaan stok pangan berdasarkan data dari dinas teknis terkait.

“Ketahanan pangan itu dimulai dari hulu, bagaimana ketersediaannya dan produksinya. Dari data yang kami laporkan, antara kebutuhan dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Madiun ini masih surplus,” ujar Paryoto saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/12/2025).

Ia mengakui, menjelang Nataru harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, bawang merah, dan telur mulai mengalami kenaikan. Meski demikian, kondisi tersebut tidak diikuti dengan kelangkaan barang di pasaran.

“Memang ada kenaikan harga, tetapi barangnya tersedia. Pasokan masih tercukupi meskipun Kabupaten Madiun bukan sentra cabai atau bawang,” katanya.

Menurut Paryoto, kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Madiun masih terpenuhi melalui distribusi dari daerah penyangga, seperti Magetan, Kediri, dan Malang. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah ketersediaan pangan masih lebih besar dibandingkan kebutuhan penduduk.

Sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun secara rutin menggelar Gerakan Pangan Murah di desa-desa hampir setiap bulan. Dalam kegiatan tersebut, berbagai bahan pokok dijual dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kami hampir tiap bulan melaksanakan gerakan pangan murah. Yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula, bawang merah, dan telur,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab Madiun bersama Bupati, Wakil Bupati, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga melakukan monitoring ke sejumlah titik strategis, mulai dari pergudangan, pasar tradisional, penggilingan padi, hingga Gudang Bulog.

“Stok beras di Gudang Bulog Karangmalang masih sangat cukup, bahkan untuk sekitar 12 bulan ke depan, apalagi nanti masih ada penyerapan dari panen lokal,” pungkas Paryoto. (Mah)

Editor : Redaksi

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar