-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Kirab 103 Obor dan Panji SH Terate Awali Bumi Reog Berdzikir 2025

Tradisi Organisasi Dipertunjukkan di Ruang Publik sebagai Simbol Usia dan Kebersamaan Warga | Sabtu, 20 Desember 2025 | Foto : Kirab Panji dan Pawai Obor BRB 2025. (Dok. Humas)
GARDAJATIM.COM : Kirab Panji dan Pawai Obor akan membuka rangkaian Bumi Reog Berdzikir (BRB) 2025 di Ponorogo dengan menyalakan dan mengarak 103 obor. 

Jumlah obor tersebut dipilih sebagai simbol usia Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) yang telah memasuki tahun ke-103.

Prosesi kirab dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam, 21 Desember 2025. 

Sekitar 300 warga SH Terate Cabang Ponorogo akan terlibat dalam arak-arakan yang dimulai dari kawasan bekas Pasar Lanang dan berakhir di panggung utama BRB 2025 di pertigaan Ngepos, Jalan HOS Cokroaminoto.

Dalam kirab tersebut, peserta akan membawa panji SH Terate, bendera Merah Putih, serta bendera SH Terate. 

Pawai obor dan panji ini dirancang sebagai pembuka BRB 2025 yang memadukan simbol organisasi, budaya, dan nilai religius, sekaligus memperkuat kebersamaan warga.

Ketua SH Terate Cabang Ponorogo, Moh. Komarudin, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa penggunaan 103 obor memiliki makna mendalam sebagai pengingat perjalanan panjang organisasi.

“Usia 103 tahun adalah perjalanan yang panjang. Obor melambangkan semangat yang harus terus dijaga agar nilai-nilai persaudaraan tetap menyala,” ujar Komarudin usai rapat koordinasi kehumasan di Padepokan SH Terate, Jalan Raya Ponorogo–Pacitan, Sabtu, 20 Desember 2025.

Ketua Panitia BRB 2025, Nur Hamid, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan kirab panji dan pawai obor dipilih sebagai pembuka untuk menegaskan identitas BRB sebagai kegiatan yang mengedepankan nilai religius dan kebudayaan.

Menurut dia, rute dari bekas Pasar Lanang menuju kawasan Ngepos dipilih agar kegiatan pembuka dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat luas.

“Kami ingin BRB tidak hanya dirasakan oleh warga SH Terate, tetapi juga oleh masyarakat Ponorogo secara umum. Karena itu, kegiatan pembuka kami gelar di ruang publik,” kata Nur Hamid.

Kirab akan dipimpin langsung oleh Ketua SH Terate Cabang Ponorogo bersama Ketua Panitia BRB 2025. 

Pada puncak prosesi, panji-panji akan diserahkan kepada Ketua Dewan SH Terate Cabang Ponorogo, Heru Trimawan, S.Pd., disaksikan jajaran dewan cabang, Plt. Bupati Ponorogo Lisdyarita, unsur Forkopimda, serta tamu undangan lainnya.

Rangkaian pembuka BRB 2025 selanjutnya dilanjutkan dengan peluncuran lagu BRB 2025 yang dibawakan oleh Rindi Safira berkolaborasi dengan Moh. Komarudin.

Acara pembuka kemudian ditutup dengan pengajian yang menghadirkan dua penceramah, yakni K.H. Ahmad Rofi’i Mahfuds atau Gus Eeng serta Bripka Eko Julianto, S.H., M.Pd., yang akrab disapa Abah Eko, sebagai penegasan corak religius dalam perhelatan Bumi Reog Berdzikir tahun ini.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memadukan tradisi, doa, dan kebersamaan masyarakat Ponorogo dalam satu ruang publik, sekaligus menegaskan identitas BRB sebagai perhelatan yang mengedepankan nilai budaya dan religi dalam bingkai persaudaraan. (@Kho)

Editor : Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar