-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Paket MBG PAUD di Madiun Ditemukan Berjamur, Orangtua Tuntut Evaluasi Dapur Penyedia

Roti Tak Layak Konsumsi Ditemukan dalam Bantuan Makan Bergizi Gratis untuk Siswa TK Al Hidayah Klorogan | Senin, 29 Desember 2025 | Foto : (Dok.Ist)
GARDAJATIM.COM : Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan kepada siswa PAUD/TK Al Hidayah Klorogan, Kabupaten Madiun, menuai sorotan setelah orangtua murid menemukan makanan tidak layak konsumsi dalam paket yang diterima anak-anak mereka. 

Temuan roti berjamur memicu desakan agar pemerintah mengevaluasi kinerja dapur penyedia MBG.

Keluhan tersebut disampaikan Abdul Jalil Ghofur, wali murid PAUD Al Hidayah Klorogan, yang menerima paket MBG untuk kebutuhan konsumsi selama satu pekan. Total terdapat 16 item makanan yang dibagikan pihak sekolah kepada orangtua.

“Setelah dibuka di rumah, dari 16 item itu ada empat roti yang sudah berjamur,” ujar Jalil, Senin (29/12/2025).

Menurut Jalil, paket MBG diambil langsung dari sekolah dan baru diperiksa setelah tiba di rumah. 

Ia mengaku belum menyampaikan komplain secara langsung ke dapur penyedia, namun telah melaporkan temuan tersebut kepada pihak sekolah.

“Sekolah meminta orangtua mendokumentasikan paket MBG. Dari grup wali murid, kemungkinan kejadian ini tidak dialami satu anak saja,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diterima orangtua, paket MBG tersebut dipasok oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Assalam yang berlokasi di Desa Sumberjo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Selain soal kualitas makanan, Jalil juga menilai komposisi menu dalam paket MBG tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia PAUD. 

Menu yang diterima hanya berupa roti, keripik, dan kacang kapri kemasan tanpa makanan pokok yang layak.

“Ini untuk anak PAUD, tapi komposisinya disamakan dengan anak usia lebih besar. Tidak ada makanan dasar yang layak,” ujarnya.

Ia menambahkan, temuan paket MBG bermasalah bukan kali pertama terjadi. Pada distribusi pekan sebelumnya, paket yang diterima memiliki jumlah item dan jenis makanan yang serupa.

“Ini sudah pengiriman kedua dengan kondisi yang sama. Kalau dibiarkan, risikonya jelas ke kesehatan anak,” tegasnya.

Atas kejadian tersebut, Jalil mendesak pemerintah daerah serta instansi terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja SPPG sebagai penyedia MBG. Ia juga meminta agar dapur penyedia yang terbukti lalai diberikan sanksi tegas.

“Programnya bagus, tapi pelaksanaannya harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Assalam maupun instansi terkait mengenai temuan paket MBG berjamur tersebut. (@Arg/Tim)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar