-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Pencurian Motor Marak di Surabaya, Kos-Kosan Jadi Target Utama Pelaku

Polrestabes Surabaya Imbau Pemilik Kos Perketat Keamanan dan Pasang CCTV | Rabu, 3 Desember 2025 | Foto : Press Konference Polrestabes Surabaya. (Dok. Ist)
GARDAJATIM.COM:Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Surabaya terus menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Sejumlah kasus terbaru menunjukkan bahwa kos-kosan menjadi lokasi paling rawan menjadi sasaran pelaku curanmor, terutama karena sistem keamanan yang dinilai masih lemah.


“Dari beberapa tersangka yang kita tangkap, kejadian paling banyak adalah di kos-kosan,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan, Rabu (3/12/2025).


Menurut Luthfie, lokasi parkir yang berada di luar pagar maupun pagar yang sering tidak terkunci menjadi celah bagi pelaku. Kondisi tersebut memudahkan pelaku bergerak tanpa menimbulkan kecurigaan.


“(Pelaku) relatif lebih leluasa. Mereka bisa menyamar sebagai anak kos,” kata Luthfie.


Karena itu, ia mengimbau pemilik kos agar meningkatkan pengawasan area parkir dan memastikan keamanan gerbang utama.


“Saya sarankan kepada para pemilik kosan untuk memperhatikan masalah ini, terutama memasang CCTV dan juga untuk menertibkan kunci pagar,” tegasnya.


Ia juga menyoroti pentingnya kualitas pemasangan CCTV. Banyak rekaman yang tidak bisa digunakan sebagai barang bukti karena posisi kamera terlalu tinggi atau kualitas gambar rendah.


“CCTV yang dipasang warga sangat membantu, tetapi ada juga yang jadi kendala karena pemasangannya terlalu tinggi, sehingga ketika di-zoom mukanya (pelaku) pecah dan tidak terlihat jelas,” tutur Luthfie.


Selain CCTV, Polrestabes Surabaya mendorong penerapan sistem satu pintu atau one gate system di pemukiman sebagai penghambat ruang gerak pelaku.


“Lingkungan yang belum terpasang CCTV ayo kita pasang. Sistem one gate system atau portal itu juga sangat membantu kami,” pungkasnya.


Sebelumnya, polisi menangkap 42 pelaku curanmor sepanjang Oktober–November 2025. Delapan di antaranya merupakan residivis.


Sebanyak 17 unit motor disita sebagai barang bukti, sementara sisanya masih diburu karena diduga telah berpindah ke tangan penadah. 


Dari total 41 kasus, mayoritas pelaku menggunakan modus merusak kunci motor, sementara sebagian lain memanfaatkan motor dengan kunci yang masih menempel.

Editor : Redaksi 

(el)

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar