18 Tahun Misteri Munir: Jejak Panjang Kasus Pembunuhan Aktivis HAM
Redaksi
... menit baca
![]() |
| Munir Said Thalib. (Foto: Istimewa) |
Sudah 18 tahun berlalu, tetapi misteri pembunuhan Munir masih belum terjawab tuntas. Siapa dalang di balik tragedi ini? Apa alasan Munir harus dibungkam dengan cara begitu kejam? Pertanyaan itu masih menggantung, sekaligus menjadi luka panjang bagi demokrasi Indonesia.
Munir bukan sekadar aktivis. Ia adalah salah satu pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Suaranya keras membela korban penghilangan paksa dan pelanggaran HAM berat, membuatnya menjadi simbol keberanian sekaligus target yang dianggap mengganggu.
Proses hukum memang berjalan, menyeret nama pilot Garuda, mantan Direktur Utama Garuda, hingga pejabat tinggi Badan Intelijen Negara.
Namun, jalan panjang itu penuh kontroversi: vonis bebas, hukuman ringan, hingga perdebatan panjang soal dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) yang tak kunjung diumumkan ke publik.
Di tengah liku-liku hukum, ada Suciwati, istri Munir, yang tak pernah lelah menagih janji negara. Bersama para pegiat HAM, ia terus menyuarakan agar kematian suaminya tidak dilupakan begitu saja. Mereka percaya, kasus Munir adalah ujian bagi keberanian bangsa menegakkan keadilan.
Hingga 2022, Komnas HAM membentuk tim ad hoc untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus ini. Namun hasilnya masih belum mampu menjawab keraguan publik.
Bahkan di era media sosial, nama Munir kembali menjadi topik panas setelah hacker Bjorka mengklaim membuka identitas dalang pembunuhan, meski kebenarannya masih diragukan.
Misteri Munir tetap hidup. Ia hadir dalam mural, poster, hingga nyanyian perlawanan. Munir adalah nama yang mewakili harapan, bahwa keadilan tak boleh mati, meski sang pejuang telah pergi. (*/Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
