Dorong Pendidikan di Kawasan Transmigrasi, Viva Yoga Renovasi SD di Manokwari
Redaksi
... menit baca
 |
| Viva Yoga Mauladi bersama rombongan saat melihat kondisi bangunan SD Inpres 13, Distrik Prafi. (Foto: Ist) |
Dalam kunjungannya, Viva Yoga menegaskan komitmen pemerintah meningkatkan mutu pendidikan di kawasan transmigrasi.
Didampingi Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani Sirua, Viva Yoga memeriksa ruang kelas, bangunan sekolah, sarana air bersih, toilet, dan fasilitas pendukung lain.
Ia mengumumkan penyaluran bantuan senilai Rp1,8 miliar dari APBN 2025 untuk renovasi sekolah, penyediaan sarana air bersih, pembangunan tempat ibadah, serta jalan lingkungan.
“Bantuan ini bagian dari realisasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Transmigrasi. Kami ingin anak-anak di kawasan transmigrasi tumbuh menjadi generasi unggul, cerdas, dan inovatif,” kata Viva Yoga.
SD Inpres 13, yang berdiri sejak 1983, awalnya dibangun untuk melayani anak-anak transmigran.
Kini sekolah tersebut memiliki 397 siswa, mayoritas generasi ketiga dan keempat transmigran dari Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, bersama anak warga lokal.
Salah satu alumninya, Benidiktus Mayabubun transmigran asal Brebes kini menjadi guru di sekolah itu.
Beni menyebut dirinya alumni STKIP Muhammadiyah Manokwari. Sebagai guru ia menyebut murid-muridnya anak transmigran dari Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
“Anak warga lokal juga banyak yang sekolah di sini”, ujarnya.
Viva Yoga menambahkan, Kementerian Transmigrasi akan terus memperkuat pendidikan di kawasan transmigrasi dengan menggandeng kementerian lain serta pemerintah provinsi dan kabupaten.
“Untuk APBN 2026, anggarannya sudah dialokasikan agar sekolah-sekolah di kawasan transmigrasi terus berkembang,” ujarnya.
Ia menegaskan pembangunan di wilayah transmigrasi harus menyeluruh, mencakup pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya.
“Tujuannya agar masyarakat transmigran dan warga lokal sama-sama sejahtera dan bahagia,” tandasnya. (Hms/Red)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...