English Camp 2025 SMPN 4 Ponorogo Resmi Dibuka, Hadirkan Native Speaker

Redaksi
... menit baca
Program yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan native speaker asal Kanada, Mr. Jeffrey Desmond Hutton, sebagai mentor utama.
Kegiatan yang diikuti 61 siswa kelas 7A dan 8A tersebut digelar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris sekaligus membentuk karakter positif para peserta.
Farida menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai modal utama menghadapi persaingan global.
“Penguasaan bahasa Inggris bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan di era globalisasi. Bahasa Inggris membuka pintu komunikasi internasional, akses informasi global, dan peluang di pasar kerja. Melalui English Camp ini, siswa tidak hanya belajar tata bahasa dan kosakata, tetapi juga melatih berpikir kritis serta berinteraksi aktif dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi inisiatif SMPN 4 Ponorogo yang menyelenggarakan English Camp sebagai langkah strategis mempersiapkan generasi unggul dan berdaya saing.
Farida berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sarana efektif untuk melatih kepercayaan diri siswa agar berani berpendapat dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
“Manfaatkan setiap momen dengan penuh antusiasme dan semangat. Belajarlah secara mindful, meaningful, dan joyful. Jangan ragu untuk bertanya, berdiskusi, dan berlatih agar kalian siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.
Selain Sekdindik, acara pembukaan juga dihadiri Pengawas SMPN 4 Ponorogo Drs. M. Maksum, M.Si., dan Kepala SMPN 4 Ponorogo Winarti, M.Pd.
Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap upaya sekolah dalam memberikan pengalaman belajar yang inovatif.
Kepala SMPN 4 Ponorogo, Winarti, menyampaikan bahwa English Camp menjadi agenda tahunan yang dirancang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keberanian siswa dalam menggunakan bahasa Inggris secara aktif.
“Kami berharap siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, terutama karena mereka akan berlatih langsung dengan native speaker,” tuturnya.
Selama dua hari, para peserta akan mengikuti berbagai sesi, mulai dari percakapan sehari-hari, permainan edukatif, hingga presentasi kelompok.
Dengan metode interaktif, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus menanamkan nilai kedisiplinan dan kerja sama di antara siswa. (Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...