Lisdyarita, Jejak Perempuan yang Ukir Sejarah Politik Ponorogo
Redaksi
... menit baca
![]() |
| Wabup Ponorogo, Hj. Lisdyarita, S.H. |
Bersama Sugiri Sancoko, Lisdyarita memimpin Ponorogo di periode 2021–2024, lalu kembali dipercaya masyarakat untuk periode kedua 2025–2030.
Kehadirannya bukan hanya sekadar jabatan, tetapi simbol bahwa perempuan pun mampu berdiri sejajar dalam menentukan arah pembangunan daerah.
Langkah Lisdyarita tidak datang begitu saja. Di tengah politik yang sering dianggap “dunia laki-laki”, ia hadir dengan keteguhan hati dan semangat untuk mengabdi.
Perlahan, ia membuktikan diri sebagai sosok yang konsisten mendukung kebijakan pembangunan, sekaligus menghadirkan energi baru di ruang-ruang kepemimpinan.
Sebelum Lisdyarita, Ponorogo sempat memiliki wakil bupati perempuan, Yuni Widyaningsih (Ida), pada periode 2010–2015.
Namun perjalanan Ida berakhir dengan kontroversi kasus korupsi, meninggalkan jejak suram dalam catatan sejarah. Dari situ, Lisdyarita belajar: jabatan hanyalah amanah, yang harus dijalani dengan integritas.
Kini, namanya menjadi inspirasi baru. Bagi banyak perempuan Ponorogo, Lisdyarita adalah bukti bahwa keberanian melangkah mampu menembus batas.
Ia bukan hanya pejabat publik, tetapi juga simbol harapan – bahwa politik bisa dijalani dengan cara yang lebih bersih, lembut, namun tetap tegas.
Dengan prestasi yang diraih, Lisdyarita seakan membuka pintu lebar bagi generasi perempuan berikutnya.
Pesan sederhana: keberhasilan tidak ditentukan oleh gender, melainkan oleh kerja keras, komitmen, dan keberanian untuk terus berjuang demi kemajuan Ponorogo. (Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...
