Dari Bengkel Kerja ke Blok Hunian, Wamenimipas Dorong Lapas & Rutan Berinovasi

Redaksi
... menit baca
![]() |
Wamenimipas Silmy Karim di Lapas kelas I Surabaya. |
Dalam kesempatan itu, ia memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Timur, termasuk Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho.
Kunjungan Silmy dimulai dari bengkel kerja Lapas Surabaya. Ia meninjau langsung karya mebel hasil olahan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dinilai memiliki kualitas tinggi.
Bahkan, Silmy menyebut produk tersebut layak jual dan patut diberi apresiasi berupa penghargaan dan gaji bagi WBP yang terlibat.
“Saya sangat terkesan dengan hasil mebel di sini. Ini bukti bahwa dengan pembinaan yang tepat, WBP mampu berkarya dan menghasilkan produk bernilai," tegasnya.
Tak hanya meninjau bengkel kerja, Silmy juga menyempatkan diri masuk ke blok hunian dan berdialog dengan WBP.
Ia memastikan fasilitas yang ada memenuhi standar kenyamanan dan keamanan, sekaligus memberi motivasi agar program pembinaan semakin bermanfaat.
Silmy menekankan bahwa pembinaan WBP tidak sebatas pemberian keterampilan, tetapi juga harus menyentuh aspek mental, motivasi, dan disiplin.
Menurutnya, warga binaan adalah bagian dari masyarakat yang berhak mendapat kesempatan untuk menjadi lebih baik.
“Kunjungan ini bukan sekadar melihat hasil karya, tetapi juga untuk memberi dorongan kepada jajaran pemasyarakatan agar terus berinovasi. WBP harus dibimbing agar kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ujarnya.
Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, yang turut hadir dalam pengarahan tersebut, menyambut positif arahan dari Wamenimipas.
“Pengarahan Bapak Wamenimipas menjadi motivasi bagi kami di Rutan Ponorogo untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan. Kami berkomitmen memberikan program pemberdayaan yang tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga membentuk karakter WBP,” ungkapnya.
Dengan dorongan ini, diharapkan seluruh lapas dan rutan di Jawa Timur semakin berkomitmen menghadirkan inovasi pembinaan yang nyata, sehingga WBP dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih mandiri, disiplin, dan produktif. (Hms/Red)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...