Inovatif! Siswa SMPN 4 Ponorogo Belajar Daur Ulang hingga Produksi Kompos Sendiri

Redaksi
... menit baca
Program tersebut tidak hanya berfokus pada penanaman pohon, tetapi juga melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan peduli lingkungan seperti pembuatan lubang biopori, pengolahan sampah, hingga produksi pupuk kompos.
Seluruh siswa kelas VII hingga IX diwajibkan merawat pohon asuh di rumah masing-masing.
Mereka juga diminta melaporkan perkembangan pohon tersebut setiap bulan sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga lingkungan.
Kepala SMPN 4 Ponorogo, Winarti menyampaikan, bahwa program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran pelajar akan pentingnya kelestarian alam sejak dini.
“Kami ingin bukan hanya menanam pohon, tetapi juga menanamkan kesadaran menjaga alam. Dengan keterampilan daur ulang dan pengolahan kompos, kami berharap lahir jiwa kewirausahaan di kalangan siswa,” ujarnya.
Ketua Satgas Penghijauan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Bambang Suhendro, menilai program tersebut sejalan dengan agenda Nandur Panguripan yang digagas Bupati Sugiri Sancoko.
“Kebiasaan cinta lingkungan sejak dini akan membentuk generasi dengan kesadaran lingkungan yang kuat. Sampah dan kerusakan alam tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Bambang menambahkan, kesadaran bersama menjadi kunci menjaga bumi tetap lestari.
“Alam bukan warisan nenek moyang, melainkan titipan Tuhan untuk anak cucu kita,” tegasnya.
Dengan adanya program penghijauan terpadu ini, SMPN 4 Ponorogo diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana sekolah berperan lebih dari sekadar ruang belajar.
Program tersebut memperlihatkan bahwa dunia pendidikan juga bisa berkontribusi nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. (Haiponorogo/Fjr)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...