-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Suryo Alam, Advokat yang Tak Lupa Akar Pengabdian di Hari Lahir ke-44

Suryo Alam, S.H., M.H., bersama sang istri Mega Aprilia, S.H., pasangan advokat di bawah bendera SM Law Office. (Foto: Istimewa)
GARDAJATIM.COM:
Tak banyak orang yang merayakan ulang tahun dengan perenungan. Namun, bagi Suryo Alam, S.H., M.H., Minggu (26/10/2025) menjadi hari istimewa bukan karena pesta atau kue ulang tahun, melainkan karena momen ini ia jadikan sarana untuk mengenang kembali akar pengabdian dan perjalanan panjangnya sebagai seorang advokat.

Lahir pada 26 Oktober 1981, Suryo kini dikenal sebagai salah satu advokat senior di Ponorogo. Namun, perjalanan kariernya tak dimulai dari kantor mewah atau perkara besar, melainkan dari ruang sederhana Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Sejak tahun 2009 hingga 2015, ia aktif di LBH Sapu Jagad Kabupaten Ngawi, di bawah bimbingan Buang Yahya, SH, MM, sosok yang banyak menanamkan nilai keteguhan dan keberanian.

“Pak Buang selalu bilang, jangan takut, kita bisa. Dari situlah karakter saya terbentuk, sederhana tapi yakin pada kebenaran,” kenang Suryo kepada awak media, Minggu, (26/10/2025).

Mental baja yang ditempa di LBH itulah yang kemudian menjadi modal utama saat ia menangani kasus besar di luar Jawa, yakni sengketa lahan 5 hektare di Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muara Jambi.

Meski sempat diragukan, Suryo berhasil memenangkan perkara itu dan mengembalikan hak warga kecil yang lahannya diserobot perusahaan besar.

“Kemenangan itu bukan tentang uang, tapi tentang keyakinan bahwa kebenaran harus diperjuangkan,” ujarnya tegas.
Suryo Alam, S.H., M.H., bersama sang istri Mega Aprilia, S.H., pasangan advokat di bawah bendera SM Law Office.
Momentum itu menjadi titik balik dalam kariernya. Ia kemudian menempuh Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) di bawah organisasi Peradi dan APSI, hingga resmi disumpah sebagai advokat pada tahun 2016.

Setahun kemudian, sang istri Mega Aprilia, S.H. menyusul jejaknya. Sejak saat itu, keduanya menjadi pasangan advokat yang kompak, menangani berbagai perkara mulai dari perceraian, pertanahan, pidana hingga perdata.

Di tengah meningkatnya kasus perceraian di Ponorogo, pasangan ini sering menjadi tempat masyarakat mencari keadilan. Namun bagi Suryo, empati tetap nomor satu.

“Kalau ada klien tak mampu, saya bantu semampunya. Kadang dibayar dengan hasil panen. Tapi saya percaya, profesi ini harus dijalankan dengan hati,” tuturnya.

Meski sibuk di dunia hukum, Suryo juga menyalurkan energi positifnya melalui bisnis jual beli mobil. Ia menegaskan, kegiatan itu hanyalah aktivitas sampingan. 

“Hukum tetap prioritas. Tapi kalau ada peluang baik, kenapa tidak?” ujarnya sambil tersenyum.
Dari pernikahannya, Suryo dikaruniai tiga anak: yang pertama bekerja di BNI Ponorogo setelah lulus sarjana hukum, anak kedua menjadi Bintara TNI AD, dan si bungsu masih duduk di bangku SMPN 1 Ponorogo.

Memasuki usia ke-44, Suryo tak ingin hanya dikenal sebagai pengacara sukses di ruang sidang. Ia ingin dikenang sebagai advokat yang amanah, jujur, dan terus belajar.

“Ulang tahun ini jadi pengingat bagi saya. Bahwa setiap perkara yang kita tangani adalah amanah. Ilmu hukum itu dinamis, jadi jangan pernah berhenti belajar. Dan kalau sudah diberi rezeki, jangan lupa berbagi,” tutupnya dengan senyum.

Kini, bersama sang istri yang juga dikenal melalui SM Law Office (Suryo Alam-Mega Aprilia), Suryo terus menapaki jalan pengabdian sebagai advokat. Keduanya menjadi mitra seprofesi yang tak hanya aktif menangani perkara di Ponorogo, tetapi juga di berbagai daerah lain.

Sosok Suryo tetap dikenal rendah hati, inspiratif, dan konsisten menjaga amanah. Baginya, profesi advokat bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa untuk mengabdi kepada masyarakat dan menegakkan keadilan. (Fjr)

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar