Dari Dukuh ke Sumber Bening, Atika Banowati Jemput Aspirasi Hingga Akar Rumput
Redaksi
... menit baca
![]() |
| Kunjungan Atika Banowati di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. (Foto: Humas) |
Melalui agenda reses 17–24 November 2025, legislator Partai Golkar dari Dapil IX ini kembali menunjukkan komitmen turun ke lapangan untuk melihat dan mendengar kebutuhan nyata warga tanpa perantara.
Dukuh: Infrastruktur Jalan Jadi Aspirasi Utama
Titik reses pertama berlangsung di Gedung PAUD Al Atiq, Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Minggu (23/11).
Mulyani Kepala Desa Dukuh menyampaikan, dengan akses yang terbatas, kebutuhan mendesak terkait infrastruktur, terutama perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) yang sangat dibutuhkan petani untuk mengangkut hasil panen.
“JUT sangat penting agar warga tidak kesulitan membawa hasil panen. Kami berterima kasih Bu Atika selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi itu, Atika menegaskan bahwa sektor infrastruktur memang masuk dalam menu prioritas pembangunan provinsi.
“Usulan jalan sangat masif. Sebagai anggota Komisi D, saya akan mengawal agar aspirasi JUT maupun jalan desa dapat terealisasi,” jelasnya.
![]() |
| Suasana reses Atika Banowati di Desa Sumber Bening, Kecamatan Dongko, Trenggalek. |
Sumber Bening: Fokus Penguatan Potensi dan Pemberdayaan
Dari Desa Dukuh, Atika melanjutkan reses ke Desa Sumber Bening, Kecamatan Dongko. Berbeda dari Dukuh, desa ini menitikberatkan aspirasi pada pemberdayaan masyarakat, seperti penguatan UMKM, produk pertanian, dan pengembangan wisata desa.
Atika menilai Sumber Bening memiliki potensi besar yang perlu didorong dengan program pelatihan dan pendampingan.
“Setiap desa punya kekuatan unik. Jika potensi Sumber Bening dikelola maksimal, desa bisa mandiri dan warganya merasakan manfaat ekonomi,” ungkapnya.
Legislator Hadir, Desa Menguat
Kunjungan Atika Banowati dari desa ke desa menegaskan pentingnya pendekatan langsung ke masyarakat. Aspirasi tidak hanya dicatat, tetapi didalami lewat dialog terbuka dan pengamatan lapangan.
Dukuh membutuhkan akses yang layak untuk mendukung ekonomi petani, sementara Sumber Bening siap bertumbuh lewat pemberdayaan.
Keduanya menunjukkan bahwa pembangunan desa hanya dapat terwujud ketika wakil rakyat hadir, mendengarkan, dan memperjuangkan dari titik paling dasar: akar rumput. (Tim/Red)
Sebelumnya
...
Berikutnya
...

