-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Dinas Pendidikan Tulungagung Dorong Sekolah Ramah ABK Lewat Bimtek Inklusi

Dinas Pendidikan Tulungagung Dorong Implementasi Pendidikan Inklusif Berkeadilan di Sekolah Dasar | Rabu, 3 Desember 2025 | Foto : Bimtek guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Tulungagung. (Dok. Eka)
GARDAJATIM.COM : Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Pendidikan Inklusi bagi guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Tulungagung. 

Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu–Kamis (3–4 Desember 2025), di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. 

Sebanyak 260 guru kelas dari SD yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti kegiatan sebagai upaya memperkuat kompetensi pendidik dalam menerapkan layanan pembelajaran inklusif yang ramah dan setara.

Kegiatan ini dilaksanakan berlandaskan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, serta Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 tentang Pendidikan Inklusif.

Program Bimtek ini bertujuan meningkatkan pemahaman guru dan kepala sekolah terkait konsep pendidikan inklusif, memperkuat keterampilan penyusunan perencanaan pembelajaran inklusif, asesmen alternatif, dan strategi diferensiasi. 

Selain itu, kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat peran sekolah dalam menyediakan layanan pendidikan yang ramah bagi seluruh peserta didik serta membangun jejaring kolaboratif antarsekolah dalam implementasi pendidikan inklusi.

Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas pendidik di Tulungagung untuk menghadapi keberagaman kebutuhan belajar siswa. 

Dengan jumlah peserta mencapai 260 guru, kompetensi pendidik diharapkan semakin siap dalam memberikan dukungan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung melalui Plt Kepala Bidang Pembinaan SD, Wahyu Tejo, mengapresiasi komitmen para peserta. 

Ia menegaskan bahwa pendidikan inklusif tidak hanya sebatas menerima anak berkebutuhan khusus di sekolah, tetapi juga memastikan mereka memperoleh ruang dan layanan pembelajaran yang bermartabat.

“Saya berharap peserta Bimtek, khususnya tenaga pendidik dan kependidikan, mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Diharapkan pemahaman dan kesadaran ini dapat meningkatkan dukungan bagi pendidikan inklusif, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Wahyu Tejo kemudian secara resmi membuka pelaksanaan Bimbingan Teknis Penguatan Pendidikan Inklusi Jenjang Sekolah Dasar Kabupaten Tulungagung Tahun 2025.

Dinas Pendidikan berharap, melalui pelatihan ini akan muncul praktik baik (best practice) dalam penerapan pembelajaran inklusif di sekolah masing-masing, sehingga memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan di Tulungagung. 

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan ajakan memperkuat kolaborasi menuju pendidikan yang ramah bagi semua anak. (Eka)

Editor : Redaksi 
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar