-->
bWJ4VIvabJt7GuIhCGKP0i6PjNDtbsjBe315cFMJ
Bookmark
PROMOSIKAN BISNIS ANDA DISINI - HUBUNGI: +62 856-5561-5145

Kasus Bantuan Sembako Terhenti, Kasun Krajan Wonoanti Beri Klarifikasi

Perubahan Status Kependudukan Disebut Jadi Faktor Tidak Aktifnya Bantuan Warga Selama Bertahun-tahun | Senin, 15 Desember 2025 | Foto : Tumar Suhadi, Kasun Krajan Tulakan Pacitan. (Dok. Acr)
GARDAJATIM.COM : Kepala Dusun Krajan, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Tumar Suhadi, memberikan klarifikasi terkait keluhan warga bernama Sulastri (40) yang mengaku tidak lagi menerima bantuan sembako selama tujuh tahun terakhir dan menyebut namanya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pencoretan tersebut.

Tumar Suhadi menegaskan bahwa terhentinya bantuan sosial bukan karena unsur kesengajaan atau pencoretan sepihak oleh perangkat desa, melainkan dipengaruhi perubahan status kependudukan dan kondisi keluarga penerima manfaat.

“Alurnya begini, Mas. Ibu dari Sulastri, almarhumah Suyani, pernah menikah dengan Bapak Suyatno, seorang PNS di Jember. Setelah menikah, status kependudukannya berpindah ke Jember, sehingga bantuan sembako yang diterima sebelumnya kemungkinan menjadi tidak aktif,” jelas Tumar Suhadi.

Ia menambahkan, setelah suaminya meninggal dunia, Suyani berpindah domisili ke wilayah Pacitan dan diduga masih menerima tunjangan pensiunan sebagai istri pegawai negeri.

Sebelumnya diberitakan, Sulastri, warga RT 03/RW 01 Dusun Krajan, Desa Wonoanti, mengeluhkan keluarganya tidak lagi menerima bantuan sembako sejak tujuh tahun lalu meski kondisi ekonomi masih tergolong sulit. 

Ia mengaku sempat mempertanyakan hal tersebut kepada pihak dusun, namun mendapat penjelasan bahwa keluarganya dinilai sudah mampu.

Sulastri berharap pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, dapat turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi kondisi warga yang dinilainya masih layak menerima bantuan sosial. (Acr)

Editor : Redaksi
Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Posting Komentar